Perang Rusia-Ukraina: 22 Ribu Warga Mariupol Diklaim Tewas

Laporan: Samsudin
Rabu, 25 Mei 2022 | 17:04 WIB
Penampakan warga Mariupol, Ukraina/Alexei Alexandrov/AP
Penampakan warga Mariupol, Ukraina/Alexei Alexandrov/AP

SinPo.id - Agresi Rusia terhadap Ukraina masih berlangsung hingga saat ini. Puluhan ribu warga Ukraina kehilangan nyawa. Sementara jutaan lainnya memilih eksodus ke negara lain menyelamatkan diri.

Di Kota Mariupol, seorang penasihat walikota setempat mengatakan para pejabat yakin sedikitnya 22 ribu warga tewas selama agresi Rusia yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan dalam pertempuran di kota pelabuhan tenggara yang sekarang diduduki Rusia.

Petro Andryushchenko, yang telah melarikan diri ke wilayah yang dikuasai Ukraina, mengatakan kepada CNN bahwa jumlah korban didasarkan pada informasi yang diberikan oleh pejabat Ukraina yang masih tinggal di kota itu.

Dia menambahkan, dirinya yakin jumlah sebenarnya dari kematian bisa jauh lebih tinggi. Andryushchenko mengatakan proses penguburan mereka yang tewas pun diperumit oleh pihak Rusia.

Ia mengatakan bahwa untuk reklamasi mayat, pihak keluarga atau siapapun yang ingin mengeklaim mayat harus setuju untuk merekam video di mana pemohon mengatakan almarhum dibunuh oleh militer Ukraina.

Dia menambahkan bahwa informasi yang diberikan kepadanya oleh jaringan sumbernya mengindikasikan Mariupol telah dilemparkan kembali ke "Abad Pertengahan".

Namun, tidak ada tanggapan segera atas klaim Andryushchenko dari Moskow.

Rusia empat rudal di Zaporizhzhia

Perkembangan terbaru, Rusia disebut meluncurkan empat rudal ke arah wilayah Zaporizhzhia menurut pemerintah lokal.

Empat rudal jelajah diluncurkan di wilayah Zaporizhzhia pada Rabu pagi, dengan satu telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina, lapor administrasi militer wilayah tersebut.

“Hari ini, pada 25 Mei, pukul 05:13, pasukan Rusia meluncurkan empat rudal jelajah melintasi Zaporizhzhia. Salah satunya ditembak jatuh oleh pertahanan udara kami. Daerah yang terkena dampak saat ini sedang diperiksa dan layanan yang sesuai sedang bekerja di tempat kejadian,” bunyi postingan di Telegram.

Sirene serangan udara diaktifkan di seluruh wilayah di pagi hari dan penduduk mengatakan mereka telah mendengar ledakan. Seseorang memposting di Twitter bahwa sebuah rudal telah menghantam rumah warga.

Namun informasi ini masih belum diklarifikasi kebenaranya.sinpo

Komentar: