Dolar AS Semakin Perkasa, Bagaimana Pendapat  Sri Mulyani?

Laporan: Tri Bowo Santoso
Selasa, 05 Juli 2022 | 19:34 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto: Istimewa
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto: Istimewa

SinPo.id - Nilai tukar Dolar Amerika Serikat terus menguat. Dalam perdagangan mata uang hari ini, posisinya sudah mendekati di level Rp 15.000.

Berdasarkan data RTI, Selasa (5/7), 1 dolar AS berada di angka Rp 14.951. Artinya, ada kenaikan 0,19% atau bertambah 28 poin dari penutupan kemarin. Dolar AS hari ini sempat menyentuh level tertinggi di Rp 14.966. Sementara posisi terendahnya menyentuh posisi Rp 14.922.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan,   kondisi ekonomi dunia memang dangat dinamis. Hal ini pun ikut berimbas pada sisi keuangan, mulai dari nilai tukar mata uang hingga inflasi.

Meski demikian, Sri Mulyani masih optimis di tengah kenaikan nilai tukar Dolar AS kondisi ekonomi Indonesia akan baik-baik saja. Hal itu terjadi karena dari sisi neraca pembayaran Indonesia masih mengalami surplus.

"Beberapa indikator ekonomi terutama dari sisi keuangan, nilai tukar, interest rate, dan inflasi dalam situasi dunia seperti sekarang memang masih akan sangat dinamis. Namun kita kan Indonesia dari sisi neraca pembayaran, transaksi berjalannya cukup baik," ungkap Sri Mulyani kepada wartawan ditemui di Gedung DPR Jakarta, Selasa (5/7).

Dia menyebutkan mata uang Dolar terus menguat imbas dari suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat yang naik. Hal ini membuat investor kembali menanam modalnya di negeri Paman Sam.

Termasuk salah satunya investor yang ada di Indonesia mulai 'cabut'. Hal tersebut membuat mata uang Dolar terus menguat.

"Capital flow barangkali yang terjadi, dengan interest rate naik di Amerika Serikat maka orang (investor) mencari tempat di mana mereka anggap interest rate-nya lebih tinggi," tutur Sri Mulyani.

"Ini harus kita kelola dalam mengelola baik 2022 maupain 2023," pungkas Sri Mulyani.sinpo

Komentar: