Golkar Tak BIsa Tinggalkan KIB Demi Berkoalisi dengan Demokrat

Laporan: Tri Bowo Santoso
Selasa, 05 Juli 2022 | 21:52 WIB
Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily. Foto: Istimewa
Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily. Foto: Istimewa

SinPo.id - Keinginan Partai Demokrat mengajak Partai Golkar untuk berkoalisi dalam menghadapi Pemilu 2024 tampaknya sulit terwujud. Pasalnya, partai politik yang pernah besar di Orde Baru dan pernah menjadi kendaraan politik Presiden RI ke-2, Soeharto selama 32 tahun itu tak bisa meninggalkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk bersama PPP dan PAN.

"Koalisi Indonesia Bersatu sudah melakukan konsolidasi secara masif hingga ke akar rumput. Kami, Partai Golkar, PAN, dan PPP, semakin kuat sampai ke daerah-daerah. Ketiga partai sudah deklarasi menyatakan koalisi hingga setiap provinsi dan kabupaten dan kota," tutur Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Selasa (5/7).

"Kita terus melakukan konsolidasi hingga ke akar rumput. Kami memperkuat KIB bukan hanya di tingkat elite nasional," sambung Ace.

Meski demikian, sambung Ace, KIB tetap terbuka bagi partai lain yang ingin bergabung. Termasuk membuka pintu bagi Demokrat untuk bergabung ke dalam KIB bersama PPP dan PAN.

"Kami masih terbuka bagi Partai Demokrat untuk bergabung dengan KIB tanpa meninggalkan PAN dan PPP yang sudah bersama-sama melakukan konsolidasi hingga ke daerah," tutur Ace.

"Jadi rasa-rasanya kami mustahil membangun koalisi sendiri bersama Demokrat dengan meninggalkan KIB yang diinisiasi bersama ketiga partai," pungkasnya. sinpo

Komentar: