Pengamat: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Cuma Dinikmati Golongan Berada

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 19 Juli 2022 | 18:22 WIB
Ilustrasi/pixabay
Ilustrasi/pixabay

SinPo.id - Pengamat Ekonomi, Gede Sandra mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini hanya bisa dirasakan oleh golongan atas, atau masyarakat berada, khusunya ketika krisis ekonomi global melanda.

"Pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh golongan yang berada. Ini adalah kegagalan janji-janji kampanye untuk mewujudkan keadilan sosial," ungkap Gede kepada SinPo.id, Selasa 19 Juli 2022.

Pasalnya, angka kemiskinan di Indonesia saat ini masih cukup tinggi. Angka kemiskinan versi BPS sendiri masih terlalu rendah, terutama garis kemiskinan makanan yang dipatok hanya untuk memenuhi asupan 2100 kcal.

Padahal di India saja batas garis kemiskinan makanannya 2400 kcal. Sementara rata-rata konsumsi masyarakat Asia 2800 kcal. Gini ratio juga meningkat dari 0,381 di tahun 2021 menjadi 0,384 saat ini.

"Masyarakat Indonesia itu pendapatannya hanya Rp 22,6 juta per tahun atau Rp 1,8 juta per bulan. Garis kemiskinan BPS kan katanya Rp505 ribu per bulan per kapita, anggaplah sekeluarga miskin ada 1 anak, itu kan sudah Rp1,5 juta. Tidak jauh," terangnya.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa apabila gejolak ekonomi global saat ini mendatangkan resesi di Indonesia, yang akan menjadi korban adalah masyarakat bawah, dan kemiskinan akan semakin meningkat.

"Sudah pasti kemiskinan akan semakin meningkat dan ketimpangan semakin memburuk, bila tidak adanya kebijakan yang tepat, saya khawatir akan menimbulkan gejolak sosial seperti di banyak negara," tandasnya.sinpo

Komentar: