Penggerebekan Gangster di Rio de Janeiro, 18 Orang Tewas

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 22 Juli 2022 | 08:53 WIB
Gengster bersenjata di Brazil. Foto:Istimewa
Gengster bersenjata di Brazil. Foto:Istimewa

SinPo.id - 18 orang tewas dalam penggerebekan besar-besaran organisasi kriminal oleh polisi, di daerah kumuh Rio de Janeiro.

Namun, operasi mematikan yang menewaskan seorang polisi, seorang wanita, dan 16 tersangka kriminal tersebut dikatakan telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

"Ada tanda-tanda pelanggaran hak asasi manusia besar, dan kemungkinan ini menjadi salah satu operasi dengan jumlah kematian tertinggi di Rio de Janeiro," kata kantor pembela umum dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Jumat 22 Juli 2022.

Setelah peristiwa berdarah tersebut, penduduk setempat langsung bergerak membantu orang-orang yang terluka untuk membawa mereka ke rumah sakit menggunakan mobil truk.

"Kami harus membawa mereka pergi dengan truk minuman ke rumah sakit," ungkap angota Komisi Hak Asasi Manusia Anacrim, Gilberto Santiago Lopes.

Pihaknya juga mengatakan bahwa pasca kejadian, 400 anggota polisi yang dikerahkan, menolak untuk membantu orang-orang yang terluka.

"Polisi tidak bertujuan untuk menangkap tersangka, mereka bertujuan untuk membunuh, jadi jika tersangka terluka, polisi pikir mereka tidak pantas mendapatkan bantuan," terangnya.

Seperti diketahui, penggerebekan itu dilakukan untuk menghancurkan organisasi kriminal yang dicurigai terlibat dalam pencurian kargo, perampokan bank dan merencanakan serangan ke daerah kumuh lainnya.

Operasi mematikan itu juga didukung penuh oleh Presiden Jair Bolsonaro dalam memerangi kejahatan yang terorganisir, dan mengatakan bahwa gangster harus "mati seperti kecoak."
 sinpo

Komentar: