Singapura Perpanjang Masa Tinggal Gotabaya Rajapaksa Selama Dua Pekan ke Depan

Laporan: Tri Bowo Santoso
Rabu, 27 Juli 2022 | 20:18 WIB
Mantan Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa. Foto: Istimewa
Mantan Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa. Foto: Istimewa

SinPo.id - Singapura perpanjang masa tinggal mantan presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di Singapura selama dua pekan ke depan.

Dilansir dari Reuters, Rabu, 27 Juli 2022,  Rajapaksa dapat menetap di Singapura hingga 11 Agustus 2022.

Sebelumnya, Rajapaksa menetap di Singapura pada 14 Juli, sehari setelah melarikan diri dari negaranya yang tengah rusuh akibat dilanda krisis ekonomi.

Pada saat itu, pemerintah Singapura mengatakan bahwa Gotabaya Rajapaksa belum diberikan suaka, dan berada di Singapura hanya untuk kunjungan pribadi.

Pihak Istana-pun meyakini bahwa Gotabaya Rajapaksa bakal kembali ke negaranya.

"Saya yakin dia pada akhirnya akan mempertimbangkan untuk kembali ke Sri Lanka, tetapi tidak ada sikap politik atau sikap lain yang pasti mengenai hal ini," kata Bandula Gunwardena, juru bicara pemerintah Sri Lanka.

Sri Lanka mengalami krisis ekonomi selama beberapa bulan terakhir, dengan kekurangan bahan bakar, makanan dan kebutuhan lainnya.

Penduduk Sri Lanka lalu menyalahkan pemerintahan Rajapaksa yang dianggap gagal untuk mengurus ekonomi negaranya.

Hal itu juga memicu protes dari para penduduk Sri Lanka dan menyerukan pencopotan Rajapaksa sebagai presiden kala itu.

Krisis ekonomi yang melanda Sri Lanka semakin diperparah oleh pinjaman yang berasal dari China.

Sri Lanka tidak dapat melunasi pinjaman sebesar 1,4 miliar dolar AS untuk membangun pelabuhan di selatan negara itu, dan terpaksa menyewakan fasilitas tersebut kepada perusahaan China selama 99 tahun.

Di dekat pelabuhan itu juga terdapat Bandara Rajapaksa yang dibangun dengan dana pinjaman dari China sebesar 200 juta dolar AS.

Sementara itu, Ranil Wickremesinghe yang dahulu menjabat sebagai perdana menteri di era Rajapaksa, kini telah menjadi presiden Sri Lanka, menyusul kemenangan dalam pemungutan suara parlemen.

Sebelumnya, Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negaranya setelah rumahnya dikepung massa yang protes akibat krisis ekonomi di negara itu yang semakin parah.

Awalnya dia melarikan diri ke Maladewa namun tidak betah karena sejumlah warga ekspatriat asal Sri Lanka berunjuk rasa di sana.

Dia kemudian kabur ke Singapura sebagai negara terakhir persinggahannya.

India Express menulis kemungkinan Rajapaksa memilih Singapura sebagai tempat pelarian sementara dan mungkin tempat dia bermukim selamanya.

Disebutkan bahwa keluarga Rajapaksa memiliki koneksi yang kuat di Singapura.

Dua saudaranya Mahinda dan Gotabaya sering bepergian ke negara kecil itu untuk alasan medis.

Gotabaya Rajapaksa menjalani operasi bypass jantung di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura pada Mei 2019, beberapa bulan sebelum pemilihan presiden dia menangkan.

Dia memiliki seorang dokter pribadi di sana yakni orang Tamil Sri Lanka.

Pada Desember 2021, Rajapaksa berdebat dengan Parlemen selama empat minggu dan  kesempatan itu dia gunakan ke Singapura lagi untuk pemeriksaan medis.

Mantan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa juga telah dirawat di Singapura karena kondisi medisnya. 

Kementerian Luar Negeri Singapura mengonfirmasi Rajapaksa telah diizinkan memasuki negara-kota untuk "kunjungan pribadi".

Kementerian menambahkan, "Dia tidak meminta suaka dan dia juga tidak diberikan suaka".

Dia diperkirakan akan tinggal di Singapura untuk beberapa waktu, menurut sumber keamanan Sri Lanka, sebelum berpotensi pindah ke Uni Emirat Arab.
 

 sinpo

Komentar: