SPBU Kerap Kehabisan Stok Pertalite, Distribusi BBM Harus Diperbaiki

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 29 Juli 2022 | 23:08 WIB
Ilustrasi SPBU (SinPo.id/Pertamina)
Ilustrasi SPBU (SinPo.id/Pertamina)

SinPo.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Rofik Hananto, mengatakan sejumlah SPBU kerap kehabisan stok pertalite, karena pergeseran penggunaan BBM dari pertamax ke pertalite.

Salah satu faktornya adalah kebijakan Pertamina yang akan mewajibkan pembelian pertalite dengan aplikasi MyPertamina mulai 1 Agustus 2022 nanti untuk kendaraan roda empat.

"Selain itu juga ada panic buying dari masyarakat, saat stok sudah tersedia, selalu terjadi antrian panjang kendaraan baik roda dua maupun roda empat," kata Rofik, dalam pernyataan tertulisnya, Jumat 29 Juli 2022.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap revisi Perpres No.191/2014 yang mengatur BBM bersubsidi, dapat memperbaiki distribusi BBM bersubsidi. Karena volumenya yang terbatas, maka perlu adanya regulasi yang memadai.

"Saya belum tahu persis isi revisinya, tetapi bayangan saya, revisi Perpres harus dapat memperbaiki distribusi BBM. Khusus yang sifatnya penugasan seperti pertalite dan solar harus lebih tepat sasaran karena volumenya terbatas," paparnya.

Selain itu, pemerintah juga sudah merevisi asumsi harga minyak ICP menjadi USD100, dan penambahan anggaran subsidi. Sehingga harga pertalite yang merupakan JBKP (jenis BBM khusus penugasan) tidak perlu naik.

"Namun, karena ada pergeseran konsumsi dari pertamax, maka volume pertalite yang tersedia akan cepat habis di SPBU," ucapnya.sinpo

Komentar: