Uni Eropa Minta Turki dan Yunani Sudahi Permusuhan

Laporan: Tri Bowo Santoso
Rabu, 07 September 2022 | 05:28 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SinPo.id - Tudingan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terhadap pendudukan Yunani di pulau-pulau demiliterisasi Aegea mengundang keprihatinan Uni Eropa (UE). Sebab, tuduhan itu dianggap sebagai tindakan bermusuhan dan bertentangan dengan prinsip de-eskalasi NATO.

Sebagai sesama anggota pakta pertahanan atlantik, Turki dan Yunani berselisih mengenai masalah penerbangan dan status pulau Aegea hingga batas maritim dan sumber daya hidrokarbon di Mediterania, serta perpecahan etnis di Siprus.

Jurubicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Peter Stano, mengatakan, sikap bermusuhan Turki dan Yunani yang terus-menerus akan menimbulkan kekhawatiran serius pada keamanan dan bertentangan dengan upaya de-eskalasi di Mediterania Timur.

"Ancaman dan retorika agresif tidak dapat diterima dan harus dihentikan. Kami meminta penyelesaian secara damai dengan menghormati hukum internasional," tegasnya, dikutip Reuters, Selasa, 6 September 2022.

Stano menegaskan, UE meminta Turki segera menurunkan ketegangan dengan Yunani demi kepentingan stabilitas regional di Mediterania Timur dan menghormati integritas teritorial semua negara anggota NATO.

Turki baru-baru ini menuduh Yunani mempersenjatai pulau-pulau Aegean yang didemiliterisasi. Tetapi tuduhan itu dibantah Athena dan menyatakan tidak akan terpengaruh dengan hasutan Turki.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu berulang kali mengatakan pihaknya akan mulai mempertanyakan kedaulatan Yunani atas pulau-pulau itu apabila Athena tetap malakukan tindakan di luar kesepakatan. 

 sinpo

Komentar: