PDIP Tuding SBY Curang di Pemilu 2009,  Demokrat: 1.000 Hari Harun Masiku Masih Buron

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 18 September 2022 | 19:49 WIB
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat (SinPo.id/Sigit)
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat (SinPo.id/Sigit)

SinPo.id - Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, yang menyebutkan Pemilu 2009 di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) banyak kecurangan.

Herzaky mengaku bingung dengan pernyataan tersebut, karena dia tak mengingat ada kasus penangkapan petinggi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu 2009. Di sisi lain, di era pemerintah Jokowi, tepatnya pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019 lalu, Komisioner KPU Wahyu Setiawan dijadikan tersangka karena menerima suap dari kader PDIP, Harun Masiku.

“Kami bingung ini. Bingungnya apa? Setahu kami, sejak pemilihan langsung di era reformasi, komisioner KPU yang pernah ditangkap karena ada upaya memanipulasi hasil Pemilu, yang kami ingat, kami tahu namanya Wahyu Setiawan, komisioner KPU 2019,” ujar Herzaky dalam acara diskusi Jangan Main Kayu dalam Demokrasi di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta, Minggu, 19 September 2022.

Ia mengingatkan, Harun Masiku, sosok yang menyuap Wahyu, sampai sekarang masih buron. Oleh sebab itu, Herzaky tak habis pikir Hasto menyebut Pemilu era SBY banyak kecurangan sementara hingga saat ini kader partainya masih berurusan dengan kasus manipulasi kasus Pileg 2019.

“Sudah 1.000 hari lebih Harun Masiku ini entah di mana, kita bingung,” jelasnya.

Diakui Herzaky, ada juga kader Demokrat juga pernah menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti Harun Masuki. Meski begitu, sosok tersebut berhasil ditangkap dalam puluhan hari, tak seperti Harun Masiku.

“Padahal dia levelnya tinggi di partai. Tetapi kenapa bisa tertangkap cepat, Itu komitmen Demokrat terhadap demokrasi, tetapi tidak ada hubungannya waktu itu dengan Pemilu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi serius tudingan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi yang menyebut ada indikasi tidak jujur di Pemilu 2024.

"Mohon maaf Pak SBY tidak bijak. Dalam catatan kualitas Pemilu, tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan yang terjadi dalam sejarah demokrasi, dan hal tersebut Pak SBY yang bertanggung jawab," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 17 September 2022.sinpo

Komentar: