Industri Penerbangan di Indonesia Kembali Bangkit

Laporan: Tri Bowo Santoso
Rabu, 21 September 2022 | 01:29 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SinPo.id - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, mengungkapkan, industri penerbangan mulai bangkit kembali setelah terdampak cukup signifikan akibat pandemi Covid-19.

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin, mengatakan, berdasarkan data industri penerbangan global oleh International Air Transport Association (IATA), momentum pemulihan lalu lintas penerbangan global mulai menguat.

Pada Juni 2022, lalu lintas penerbangan domestik maupun internasional sudah mencapai rata-rata 70 persen jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi (tahun 2019). Lalu lintas penerbangan domestik mencapai 81 persen dan lalu lintas penerbangan internasional mencapai 65 persen.

“Kita ketahui, pandemi membuat pergerakan pesawat, jumlah penumpang dan kargo di semua bandara mengalami penurunan yang signifikan. Sekarang industri penerbangan kembali menggeliat," ujar Nur Isnin Istiartono dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 September 2022.

Namun, menurut Nur Isnin, untuk mencapai pada saat sebelum pandemi diperlukan waktu. Apalagi saat ini jumlah pesawat masih sangat terbatas untuk melayani masyarakat di seluruh Indonesia.

“Dibanding sebelum pandemi, jumlah pesawat kita yang siap beroperasi, tinggal 55% sampai dengan 60 % dari jumlah sebelum pandemi tahun 2019. Semoga sampai akhir tahun sudah ada peningkatan jumlah armada secara signifikan,” harap Nur Isni.

Nur Isni mengatakan, penurunan berlangsung sejalan dengan pengetatan mobilitas pergerakan orang, untuk menjaga protokol kesehatan. Situasi dan kondisi pandemi inilah yang menyebabkan sejumlah maskapai penerbangan mengurangi armada dan menutup rute-rute yang tidak padat, untuk mengurangi biaya operasional.

“Mulai November nanti, Bandara Kertajati bersiap melayani penerbangan komersial dan rencananya akan digunakan juga untuk melayani penerbangan umroh,” tutur Nur Isnis.

Sebagai contoh Bandara Kertajati, sebelum pandemi sudah ada penerbangan. Namun sejak pandemi, penerbangan komersial penumpang di bandara ini secara bertahap berkurang, dan saat ini melayani penerbangan untuk kargo.

Selain itu, dibukanya kembali Bandara Halim Perdanakusuma setelah dilakukannya revitalisasi pada Maret hingga Agustus 2022.

Nur Isnin mengatakan, bandara seperti halnya infrastruktur transportasi yang lain, tidak bisa langsung melahirkan trafik dan mobilitas dalam jangka waktu pendek.

“Manfaat kehadiran bandara akan terasa ketika dalam jangka menengah dan jangka panjang, pada saat mobilitas masyarakat makin tinggi dan butuh pilihan transportasi yang cepat dan aman,” tandas Nur Isni.

 sinpo

Komentar: