9 Orang Tewas dalam Unjuk Rasa Bela Mahsa Amini di Iran

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 23 September 2022 | 21:01 WIB
Unjuk rasa bela Mahsa Amini/AP
Unjuk rasa bela Mahsa Amini/AP

SinPo.id - Bentrokan yang terjadi atara petugas keamanan dan para pengunjuk rasa yang marah atas kematian Mahsa Amini, telah menewaskan sedikitnya sembilan orang.

Menyusul aksi unjuk rasa tersebut, operator telekomunikasi Iran sebagian besar menutup akses internet seluler untuk mencegah menyebarnya aksi protes di belasan kota.

Selain itu, Pengawal Revolusi paramiliter Iran, juga mendesak pengadilan untuk memberikan ancaman penangkapan kepada siapa pun yang menyebarkan berita palsu atau desas-desus di media sosial.

Bahkan pemerintah Iran juga memutus koneksi sejumlah media sosial, seperti Instagram dan WhatsApp yang lebih sering digunakan oleh para pengunjuk rasa.

Menanggapi hal tersebut, akun resmi WhatsApp langsung mengunggah sebuah cuitan di Twitter yang menyatakan bahwa pihaknya akan terus bekerja untuk menghubungkan teman-teman di Iran.

"Kami ada untuk menghubungkan dunia secara pribadi. Kami mendukung hak orang untuk mengakses pesan pribadi. Kami tidak memblokir nomor Iran. Kami bekerja untuk menjaga agar teman-teman Iran kami tetap terhubung dan akan melakukan apa pun dalam kapasitas teknis kami untuk menjaga dan menjalankan layanan kami," tulis pihak Whatsapp pada 22 September 2022.

Sementara itu, di sela-sela Sidang Umum PBB, di New York, Presiden Iran Ebrahim Raisi juga mengatakan kematian Mahsa Amini harus diselidiki dengan tegas.

"Pasti harus diselidiki, kami meyakinkan keluarganya (Mahsa Amini) bahwa kami akan terus menyelidiki insiden itu. Perhatian utama kami adalah melindungi hak-hak setiap warga negara," kata Raisi, dilansir dari VoA, Jumat 23 September 2022.

Tetapi, pihaknya juga membalikkan keadaan dengan tindakan hukum yang sama yang pernah terjadi di Amerika Serikat (AS), ketika seorang tahanan tewas di tangan polisi AS.

"Bagaimana dengan kematian orang Amerika di tangan penegak hukum AS?" Tanya Raisi yang menyatakan standar yang sama di seluruh dunia dalam menangani kematian di tangan pihak berwenang.

Seperti diketahui, di balik munculnya pemberitaan kematian Mahsa Amini, seorang jurnalis bernama Niloufar Hamedi ditangkap, setelah polisi melakukan penggerebekan di rumahnya.

Pasalnya, Hamedi merupakan jurnalis yang telah mengambil foto Amini di rumah sakit setelah kematian wanita berusia 22 tahun tersebut. Namun belum ada komentar resmi terkait penangkapan tersebut.sinpo

Komentar: