DPR RI Gelar Pameran Temporer Museum Gedung Parlemen dari Masa ke Masa

Laporan: Sinpo
Kamis, 03 November 2022 | 05:08 WIB
Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana usai membuka secara resmi Pameran Temporer tersebut di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu (2/11/2022). Foto: Jaka/Man
Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana usai membuka secara resmi Pameran Temporer tersebut di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu (2/11/2022). Foto: Jaka/Man

SinPo.id -  Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, mengapresiasi penyelenggaraan Pameran Temporer Museum dengan tema “Rumah Rakyat, Gedung-gedung DPR RI dari Masa ke Masa” yang diselenggarakan oleh Museum DPR RI. Menurut Anggota DPR RI itu, momen pameran ini hendaknya digunakan untuk menggaungkan kemuliaan bangsa.

“Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan pameran kali ini. Karena memang kita ketahui, bahwa tidak banyak yang mengetahui perjalanan DPR RI dari awal dan bahkan dengan sejarahnya yang bukan hanya di gedung ini saja. Melainkan juga bisa dilihat perjalanan DPR RI dari berbagai tempat, bahkan sampai di luar Jakarta,” ujar Putu usai membuka secara resmi Pameran Temporer tersebut di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu 2 November 2022, seperti dilansir laman DPR.go.id 

Diungkapkannya, momen pameran ini hendaknya digunakan untuk menjaga, mengawal dan menggaungkan kemuliaan bangsa Indonesia, salah satu di dalamnya melalui DPR RI ini. Dari pameran ini masyarakat bisa mengetahui gedung-gedung DPR dari masa ke masa, sehingga masyarakat bisa melihat secara langsung semua itu.
Oleh karenanya, pihaknya mengajak semua pihak, termasuk masyarakat luas untuk datang dan melihat langsung pameran yang luar biasa ini, yang menurutnya sangat baik dari segi displaynya, dan kurasinya. Meski area display pamerannya tidak terlalu besar, namun makna yang terkandung di dalamnya sangat bersejarah.
Menurut Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini, dengan dijadikannya Gedung Nusantara di kawasan DPR/MPR ini sebagai salah satu cagar budaya, tentu ke depan harus berkomitmen penuh untuk menjaga dan menjaga cagar budaya ini, yang betul-betul menginspirasi bangsa Indonesia, karena perjalanan bangsa Indonesia ada di sini. Bukan sekedar anggota DPR ada di sini, tapi juga perjalanan bangsa ini dari proses kemerdekaan ada di sini. Dimana semua itu nilainya tidak terhingga.

“Saya ingat ungkapan orang bijak, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Bangsa yang hebat adalah bangsa yang mengerti menghargai para pendahulunya, dan budaya itu kita bangun melalui kegiatan pameran DPR RI ini, agar semua pihak menghargai, menjaga, mengawal dan menggaungkan warisan bangsa ke seluruh penjuru dunia,” papar Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengucapkan selamat berpetualang dan bereksplorasi ke lorong waktu dalam Pameran Temporer Museum dengan tema “Rumah Rakyat, Gedung-gedung DPR RI dari Masa ke Masa” kepada pengunjung dan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.

“Selamat berpetualang dan bereksplorasi ke lorong waktu dalam Pameran Temporer Museum dengan tema “Rumah Rakyat, Gedung-gedung DPR RI dari Masa ke Masa,” ujar Indra.

Indra menjelaskan gedung nusantara yang saat ini menjadi gedung wakil rakyat ini, merupakan satu dari 13 gedung yang pernah dipakai DPR RI sebagai rumah rakyat dari masa ke masa. Dan sejatinya gedung yang kerap disebut sebagai gedung kura-kura ini pada awalnya bukan ditujukan untuk gedung wakil rakyat.

Melainkan sebagai Gedung Conefo, Conference of The New Emerging Forces, atau sebuah wadah untuk negara-negara yang ingin keluar dari Blok Timur dan Blok Barat. Maka dibangunlah gedung ini untuk menampung kepentingan politik Negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin dan Eropa setelah perang dunia ke II Berakhir.

Ditambahkan Kepala Biro Humas dan protokol DPR RI Suratna, dalam rangkaian pameran tersebut, pihaknya juga menyelenggarakan Gelar wicara Mugalemon (Museum, Galeri dan Monumen) yang bertajuk 'Gedung DPR RI sebagai Bangunan Cagar Budaya'.

Hadir dalam gelar wicara yang dipandu oleh Wildan Fajar sebagai Moderator Pranata humas museum penerangan, Wakil ketua asosiasi museum Indonesia DKI Jakarta, Paramitha Jaya, dan beberapa narasumber Yuke Ardhiati selaku arsitek sekaligu Dosen Universitas Pancasila, Junus Satrio Atmojo sebagai Ketua tim ahli cagar budaya nasionalsinpo

Komentar: