Begini Langkah Pemprov DKI Kendalikan Harga Pangan Jelang Nataru

Laporan: Zikri Maulana
Sabtu, 10 Desember 2022 | 10:08 WIB
Ilustrasi/Merauke.go.id
Ilustrasi/Merauke.go.id

SinPo.id -  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) terus berupaya menjaga dan mengendalikan harga serta ketersediaan stok pangan menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyampaikan, setiap tahunnya tren kenaikan harga pangan menjelang Nataru memang kerap terjadi. Namun, ia memastikan Pemprov DKI bakal terus berupaya mengendalikan harga pangan dengan sejumlah langkah yang disiapkan.

"Pertama, kami melakukan penyediaan dan pendistribusian bahan pangan bagi kelompok masyarakat tertentu, seperti penerima Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Lansia Jakarta, dan Kartu Penyandang Disabilitas  dengan target sebanyak 1,1 juta orang," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu 10 Desember 2022.

Ia menjelaskan, pada program ini masyarakat hanya cukup menyiapkan uang sebesar Rp 126.000 untuk membeli paket beras 5 kg, daging sapi 1 kg, daging ayam 1 kg, telur 1 tray, susu 24 kotak dan ikan kembung 1 kg.

Selain itu, kata dia, Pemprov DKI juga bakal menggelar bazar pangan keliling di Kantor Wali Kota/Bupati Administrasi, Kecamatan, Kelurahan, hingga rumah susun (rusun).

Pemprov DKI juga, lanjutnya, bakal menyediakan bahan pangan dalam bentuk paket sehingga harga menjadi lebih ekonomis yang bisa didapat di Gerai Pangan Pasar Jaya. Selain itu, ada pula pendistribusian beras medium KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) kepada pedagang seharga Rp 8.900,-/kg.

“Terkait dengan kenaikan harga komoditas cabe, tidak hanya disebabkan naiknya permintaan, tetapi juga disebabkan kenaikan harga produksi. Kondisi musim hujan meningkatkan biaya ongkos petik cabe dan biaya pemeliharaan hama penyakit,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyebut, tantangan yang dihadapi DKI Jakarta adalah keterbatasan lahan produksi pangan. Untuk menghadapi itu, Pemprov DKI mengembangkan pertanian yang berbasis ruang dan memanfaatkan 7 ruang, yaitu rumah susun, lahan kosong, lahan pekarangan dan gang perkampungan, sekolah, gedung, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan lahan laut.

“Sampai dengan 6 Desember 2022, telah dilakukan penyaluran bibit tanaman produktif sebanyak 3.100.940 bibit termasuk di antaranya bibit cabe," kata dia.

Sebagai informasi, masyarakat Jakarta dapat mengajukan permohonan bibit tanaman secara pribadi maupun kelompok melalui openstreetmap.id/dkpkp atau mendatangi 14 lokasi kebun bibit dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di DKI Jakarta. sinpo

Komentar: