MPR Dukung Kesepakatan ZEE Indonesia-Vietnam

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 23 Desember 2022 | 11:35 WIB
Bambang Soesatyo/Tim Media
Bambang Soesatyo/Tim Media

SinPo.id -  MPR RI mendukung berbagai kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc baik dalam hal penguatan kerja sama antarkedua negara secara bilateral, dalam konteks ASEAN, maupun di berbagai forum internasional.

"Salah satu kesepakatan besar yang patut didukung dan diapresiasi yakni kerja keras pemerintah Indonesia dan Vietnam yang telah menyelesaikan perundingan garis batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo usai bertemu Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc di Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis siang, 22 Desember 2022 membahas sengketa garis batas ZEE antara Indonesia dengan Vietnam sudah dibahas sejak 21 Mei 2010. Setelah melakukan perundingan intensif selama 12 tahun, Indonesia dan Vietnam akhirnya dapat menyelesaikan perundingan mengenai garis batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara berdasarkan UNCLOS 1982," ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) melalui keterangan tertulis, Jakarta, Jumat, 23 Desember 2022.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menilai pembicaan Wakil Ketua MPR RI Asrul Sani dan Yandri Susanto dengan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc terkait penyelesaian perundingan garis batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia dengan Vietnam berdasarkan UNCLOS 1982 merupakan pencapaian yang luar biasa.

Menurut dia, kedua negara akhirnya bisa saling menghormati kedaulatan satu sama lain. Sehingga, kedepannya diharapkan tidak ada lagi kapal penangkap ikan berbendera Vietnam yang beroperasi di kawasan ZEE Indonesia, begitupun sebaliknya.

"Selain mendukung kesepakatan ZEE tersebut, MPR RI juga mendukung komitmen kerjasama perekonomian Indonesia-Vietnam, khususnya dalam hal pemulihan ekonomi pascapandemi. Pemerintah Indonesia dan Vietnam telah memiliki target baru perdagangan bilateral sebesar USD15 miliar pada 2028. Mengingat target perdagangan USD10 miliar pada 2023 sudah tercapai dan bahkan dilampaui pada tahun 2021 lalu dengan nilai perdagangan mencapai USD11,06 miliar," kata Bamsoet.sinpo

Komentar: