Demokrat Sebut Sistem Proporsional Tertutup Bentuk Kemunduran Demokrasi

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 30 Desember 2022 | 12:39 WIB
Ilustrasi Pemilu/ Pixabay
Ilustrasi Pemilu/ Pixabay

SinPo.id - Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Irwan Fecho menolak keras Pemilihan Legislatif (Pileg) dengan sistem proporsional tertutup. Sistem ini disebut bentuk kemunduran demokrasi Indonesia.

"Pileg dengan sistem proporsional tertutup adalah bentuk kemunduran demokrasi Indonesia," kata Irwan kepada wartawan, Jakarta, Jumat, 30 Desember 2022.

Menurut dia, kedaulatan rakyat harus ditegakkan. Kedaulatan rakyat, kata dia, bakal tercipta apabila masyarakat dapat menentukan kepada siapa aspirasinya diwakilkan.

"Di internal Partai Demokrat, kami membuka ruang kompetisi yang demokratis dan sehat secara setara. Ketum AHY mengamanahi kader-kader Partai Demokrat untuk membangun hubungan soliditas antara pemilih (masyarakat) dengan Caleg dan Partai secara paralel," kata dia.

Dia menekankan jika Indonesia kembali ke sistem proporsional tertutup maka hubungan caleg dan pemilih secara langsung akan terputus. Irwan menegaskan Demokrat tidak akan merekomendasikan wacana tersebut.

"Kami tidak merekomendasikan itu karena tidak mencerminkan kedaulatan rakyat yang demokratis, sehat, dan seimbang (check and balances)," kata dia.

Anggota Komisi V DPR RI ini mengatakan membangun kedekatan dengan pemilih adalah misi Partai Demokrat. Partai Demokrat siap menjadi kawah candradimuka sebagai salah satu fungsi kaderisasi, yaitu menciptakan pemimpin-pemimpin Indonesia masa depan.

"Jangan atas nama prosedural seperti efisiensi anggaran, kepraktisan operasional, dan hal-hal lainnya yang bersifat teknis tersebut malah mengalahkan hasl bersifat substanstif seperti partisipasi publik, demokrasi, dan kedaulatan rakyat," tegas Irwan.sinpo

Komentar: