Jurnalis Perempuan Diduga Alami Pelecehan saat Liputan Rakernas Partai Ummat

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 14 Februari 2023 | 22:37 WIB
Ilustrasi korban pelecehan/ Pixabay
Ilustrasi korban pelecehan/ Pixabay

SinPo.id -  Seorang jurnalis perempuan diduga mengalami pelecehan saat meliput agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. Di rakernas itu juga diagendakan pertemuan Anies Baswedan dengan kader Partai Ummat.

Insiden pelecehan itu diduga terjadi saat jurnalis itu sedang mewawancarai Anies Baswedan. Saat itu, kondisi wawancara penuh dipadati kader Partai Ummat dan relawan Anies.

"Tadi mau wawancara Anies di dalam ruangan, tapi enggak. Akhirnya wawancara di luar. Di luar sudah ramai kader Partai Ummat, di depan sudah ricuh juga. Posisi tas saya ada di depan, karena takut ada kehilangan barang-barang, terus posisi saat wawancara kedorong-kedorong, saya kejepit akhirnya di belakang ada yang nyubit dan meremas bagian tubuh belakang saya," kata wartawan wanita itu saat diwawancarai.

Sementara itu, juru bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya membenarkan peristiwa tersebut. Namun, dia membantah pelaku pelecehan seksual merupakan kader Partai Ummat.

"Ah enggak mungkin (kader Partai Ummat), kapan kader Partai Ummat (melakukan pelecehan seksual), itu pasti penyusup itu," kata Mustofa dikonfirmasi terpisah.

Dia justru mempersoalkan jurnalis dari apahabar.com yang tidak langsung melaporkan pelecehan seksual kepada panitia. Mustofa mengaku akan berupaya menelusuri kasus pelecehan seksual terhadap jurnalis yang sedang meliput Rakernas Partai Ummat tersebut.

"Saya baru dapat laporan, kami belum dapat laporan dari korbannya. Kenapa enggak lapor ke kita? Itu masalahnya. Tapi nanti gini, ada laporan atau tidak, kalau kami tahu, kami akan serahkan ke pihak berwajib untuk pelecehan seksual," ujarnya.

Mustofa mengklaim panitia Rakernas Partai Ummat telah menerjunkan lebih dari 100 personel keamanan untuk menjaga keamanan acara. Dia meminta maaf jika upaya maksimal itu tidak bisa mendeteksi pelaku.

Dia juga berdalih jika Rakernas Partai Ummat disesaki masyarakat umum yang bukan bagian dari kader. Dia menuding ada banyak pihak yang sengaja membeli kaos dan atribut Partai Ummat untuk menyusup dalam rakernas.

"Mereka bisa membeli kaos, di luar itu ada bazar yang menjual atribut, jadi kalau bukan orang partai Ummat, beli kaos bisa saja," kata dia.

Selain pelecahan, Mustofa mengakui menerima laporan adanya pencurian selama Rakernas Partai Ummat. Sejumlah barang yang hilang di antaranya 11 ponsel, charger, hingga tas.

"Meskipun tim keamanan sudah sangat banyak tapi kami kebobolan. Selain kekerasan seksual itu tadi ada yang kehilangan handphone, kehilangan charger, tas. Karena memang ribuan ada pesertanya 1700. Kami akan tingkatkan kewaspadaan dan pokoknya tak terulang lagi yang menimpa apahabar.com," tegas dia.sinpo

Komentar: