Bahlil Genjot Investasi, DPR: Roadmap Industri Hilirisasi Harus Didukung Kementerian Lain

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 24 Februari 2023 | 17:14 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid. Foto: DPR RI
Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid. Foto: DPR RI

SinPo.id - Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid mendukung langkah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang berkomitmen menggenjot investasi di 2023. Khususnya, dalam menjalankan roadmap hilirisasi industri sebagai wujud transformasi ekonomi di Indonesia.

Dia mendukung pemerintah melakukan hilirisasi terhadap beberapa komuditas unggulan seperti bauksit, timah, hingga tembaga. Sebab, lewat kebijakan hilirisasi, ekonomi nasional diyakini terus tumbuh, peluang lapangan kerja terbuka, dan meningkatnya investasi di Indonesia.

“Hilirisasi itu menurut saya sebuah keharusan, memang harus disegerakan dengan roadmap yang jelas, kalau nggak kita akan terlambat oleh waktu dan pasar. Kalau tidak disegerakan minimal hilirisasi itu apa yang sudah direncanakan on the track kira-kira begitu, kalau nggak kita ya di gilas pasar,” kata Abdul Wahid saat dihubungi, Jumat, 24 Februari 2023.

Politikus PKB ini mendukung penuh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mempercepat hilirisasi. Langkah ini bahkan harus didukung penuh oleh kementerian lainnya agar kebijakan hilirisasi ini cepat terealisasi. Dukungan kementerian lain ini bahkan diyakini mempermudah para investor berinvestasi di Indonesia, terkhusus soal perizinan.

“Kalau mau cepat ya harus memang sinergi, jadi tidak hanya dari satu kementerian tapi semua kementerian melakukan hal yang sama, yang paling penting itu kan kemudahan perizinan, kemudahan pengurusan soal lahan, soal apa itu yang paling penting. Sehingga percepatan itu bisa didesak kalau ada kemudahan baik insentif maupun segala macamnya itu harus diperkuat,” ujarnya.

Abdul Wahid menilai kebijakan hilirisasi oleh pemerintah tidak akan berjalan baik jika dukungan dari kementerian lain tidak ada. Hiilirisasi ini bahkan hanya menjadi slogan semata.

“Kalau enggak ada perbaikan di sisi itu, artinya rencana kita untuk hilirisasi ini begini saja, sekedar slogan. Kita enggak mau itu, kita mau hilirisasi terwujud karena parameter dari add value soal pertumbuhan itu diukur dari seberapa besar investasi kita yang bisa meningkatkan nilai tambah. Nilai tambahnya baik itu dari sisi peluang tenaga kerja maupun dari sisi fiskalnya,” kata dia.

Menurut Abdul Wahid, optimisme pemerintah harus linear dengan kebijakan konkret di lapangan agar target tercapai, yakni meningkatnya ekonomi nasional, terbukanya lapangan kerja, terutama hilirisasi itu sendiri. 

“Kalau saya melihat bahwa optimisme tidak selalu memberikan linear terhadap realisasi optimisme itu, namun demikian juga harus dievaluasi terus agar optimisme sesuai dengan target. Menurut saya optimisme itu bagian dari rangkaian kerja, namun tidak boleh terlena walaupun 2023 ini menunjukkan perbaikan ekonomi tetapi target-target harus tercapai, terutama hilirisasi,” ucap dia.

“Karena hilirisasi itu kan add valuenya sangat tinggi, baik dari sisi tenaga kerja finansial maupun dari sisi size keuangan kita,” timpalnya.

Abdul Wahid pun meminta agar Menteri Investasi memudahkan perizinan bagi para investor dan memberikan insentif kepada para calon investor. Khususnya bagi investor dalam negeri.  

“Masukan yang paling penting itu bahwa permudah semua perizinan, sesudah itu berikan insentif, itu saja sebenarnya perbaikannya. Kalau perizinan masih juga tidak ada kemudahan, selain itu tidak ada jaminan insentif, saya rasa itu susah untuk mendorongnya,” tegas dia.sinpo

Komentar: