JOKOWI BERTEMU KETUM PBNU

Bertemu Jokowi, Ini yang Dibahas Ketum PBNU

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Jumat, 24 Maret 2023 | 19:53 WIB
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Menag Yaqut Cholil Qoumas (SinPo.id/ Setkab)
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Menag Yaqut Cholil Qoumas (SinPo.id/ Setkab)

SinPo.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 24 Maret 2023. Dalam keterangannya, Yahya mengatakan bahwa pertemuan dengan Presiden guna melaporkan rencana strategis dari tindak lanjut rangkaian peringatan satu abad NU.

“Keseluruhan kegiatan dalam rangka peringatan satu abad Nahdlatul Ulama sudah berhasil terlaksana dengan baik dan rencana-rencana untuk tindak lanjut. Karena semua kegiatan yang kami laksanakan dalam peringatan satu abad ini adalah titik tolak untuk berbagai inisiatif strategis ke depan,” ujar Yahya dikutip dari laman resmi Setkab.

Untuk dalam negeri, Yahya menyebut, sejumlah program di berbagai bidang akan segera dikonsolidasikan dalam satu gerakan yaitu gerakan keluarga maslahat. Kegiatan tersebut nantinya, kata Yahya, akan dilakukan pada level keluarga sebagai unit sosial paling dasar.

“Semua agenda Nahdlatul Ulama apakah itu ekonomi, pendidikan, kesehatan, keagamaan dan lain sebagainya harus bisa diukur pada dampaknya terhadap keluarga-keluarga. Ini yang kita rancang ke depan," jelasnya.

Secara internasional, PBNU akan menindaklanjuti dua kegiatan internasional yaitu Religion 20 (R20) dan Muktamar Internasional dengan membentuk suatu rencana kegiatan secara berkala dan dalam jangka panjang.

“(Untuk) memperkuat, memperdalam gagasan-gagasan yang kemarin sudah muncul sebagai wacana di dalam forum-forum internasional tersebut,” imbuhnya.

Dalam waktu dekat, sambung Yahya, PBNU akan menyelenggarakan R20 di India yang didesain dengan penyelenggaraan di dua kota yaitu New Delhi dan Jakarta. Selain itu, PBNU juga akan memanfaatkan keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN untuk menyelenggarakan R20 ASEAN.

“Kami mohon izin kepada Bapak Presiden untuk ikut memanfaatkan leverage ASEAN ini dengan menamai kegiatan kami R20 ASEAN. Memang ini agak unik, R20 inisiasinya dulu dari G20, tapi sekarang kita selenggarakan dalam frame ASEAN, Bapak Presiden setuju,” kata dia.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumassinpo

Komentar: