FSGI Dukung Tes Baca Tulis dan Hitung di SD Dihilangkan

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 30 Maret 2023 | 17:15 WIB
Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti. (SinPo.id)
Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti. (SinPo.id)

SinPo.id - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendukung (Kemendikbudristek) menghilangkan tes baca tulis dan hitung (calistung) di jenjang sekolah dasar (SD).

Penghilangan calistung menjadi salah satu poin kebijakan KemendikbudRistek terkait Merdeka Belajar Episode ke-24.

Namun, FSGI memandang, penghilangan calistung harus disertai dengan pembenahan buku bagi anak kelas 1 SD.

“Karena FSGI menilai buku teks kelas 1 yang beredar dan digunakan banyak sekolah saat ini erlalu berat bagi anak yang masih belajar baca dan berhitung," kata Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti pada Kamis, 30 Maret 2023.

Menurutnya, baca tulis dan berhitung seharusnya dimulai ketika anak berusia tujuh tahun atau saat anak memasuki usia SD. Jadi dirasa kurang tepat apabila menerapkan tes calistung ketika anak baru akan mendaftar SD.

“Umumnya anak-anak baru bisa fokus untuk belajar hitung-hitungan ketika mereka memasuki usia 6 sampai 7 tahun. Sebab, di usia ini sensorik dan motorik anak sudah siap untuk mempelajari angka-angka dengan baik," ungkapnya.

Oleh karena itu, Retno meminta agar ada pembenahan buku-buku pelajaran untuk kelas 1 SD yang didominasi dengan tulisan panjang. Meski demikian, calistung merupakan pembelajaran dasar yang perlu dipahami anak sejak dini guna mempermudahnya menerima pelajaran-pelajaran di masa depan.

"Namun, harus berhati-hati saat mengajarkan calistung pada anak. Ajarkan sesuai porsinya.  Orangtua disarankan untuk menghindari mengajarkan calistung terlalu berat. Sebab, hal itu dapat mengganggu mental anak dan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak," katanya menambahkan.sinpo

Komentar: