KASUS PENIPUAN STIKER QRIS PALSU

Cak Imin Minta Masyarakat Infak dan Zakat Melalui Lembaga Kredibel

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 13 April 2023 | 00:00 WIB
QRIS (pixabay)
QRIS (pixabay)

SinPo.id -  Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengajak masyarakat menyalurkan donasi ke lembaga-lembaga kredibel, baik yang berada di bawah naungan pemerintah maupun yang dikelola organisasi kemasyarakatan. Dia mengecam pelaku kasus penipuan melalui barcode QRIS palsu di sejumlah masjid. 

"Ya saya tentu prihatin sekaligus mengecam praktik pemalsuan QRIS di masjid-masjid, apalagi ini bulan puasa, bulan seharusnya kita meningkatkan ibadah, ini malah menipu orang. Masyarakat saya imbau lebih teliti saat ingin menyalurkan infak," kata Cak Imin kepada wartawan, Jakarta, Rabu, 12 April 2023.

Menurut dia, infak ataupun zakat ke lembaga kredibel dilakukan supaya lebih aman. 

"Saya harap masyarakat mendonasikan infak atau pun zakat ke lembaga-lembaga yang kredibel saja. Kalau yang dikelola pemerintah kan ada BAZNAS, kalau di NU ada LazisNU, di Muhammadiyah ada LazisMU. Saya kira ini lebih aman," kata Cak Imin.

Di sisi lain, Cak Imin juga meminta pengurus melakukan pengecekan barcode QRIS yang menempel pada kotak amal di masing-masing masjid secara berkala. Hal ini guna mencegah tersebarnya barcode QRIS palsu.

"Pengecekan secara berkala keaslian stiker QRIS tentu penting dilakukan pengelola masjid. Nggak kalah pentingnya kamera pengawas juga perlu ditambah. Kasus QRIS palsu di masjid bisa cepat diusut aparat itu salah satunya berkat kamera pengawas," kata dia.

Kasus penipuan dengan modus barcode QRIS itu viral usai terungkap di salah satu masjid di kawasan Jakarta Selatan. Pelaku bernama Mohammad Iman Mahlil pun telah ditetapkan sebagai tersangka atas penipuan lewat barcode QRIS tersebut.

Dari penyelidikan sementara, Iman telah melakukan aksi penipuan dengan menempel barcode QRIS palsu itu sejak 1 April 2023. Tidak hanya di masjid, barcode QRIS palsu itu juga dipasang di 37 tempat lainnya, seperti pasar hingga bank.

"Untuk sekarang yang kami bisa dapat data itu tanggal 1 April," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis.

--sinpo

Komentar: