MPR Dukung Peningkatan Status Siaga Tempur untuk KKB Papua

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 19 April 2023 | 12:19 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo/Sinpo.id/MPR
Ketua MPR Bambang Soesatyo/Sinpo.id/MPR

SinPo.id -  Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mendukung langkah Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meningkatkan status operasi militer di Papua dari pendekatan halus menjadi siaga tempur. TNI diharap tak ragu menindak perusuh di Bumi Cenderawasih tersebut.

"Meminta Panglima TNI dan seluruh jajarannya agar bersikap tegas dan tidak ragu-ragu dalam mengambil tindakan kepada KKB yang telah melakukan berbagai tindak anarkis yang mengancam dan mengakibatkan korban jiwa di kalangan masyarakat dan aparat yang bertugas di Papua," kata Ketua 

MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu, 19 April 2023.

Peningkatan status dilakukan setelah terjadinya serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu, 15 April 2023. Serangan terjadi ketika pasukan TNI menyisir daerah tersebut untuk mencari pilot Susi Air Phillip Merthens yang disandera KKB sejak Februari 2023.

Insiden tersebut mengakibatkan satu prajurit TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur. Selain itu, tiga prajurit terkena luka tembak dan satu prajurit luka akibat terjatuh.

Untuk itu, Bamsoet mendorong pemerintah serta TNI dan Polri untuk memastikan keamanan dan keselamatan para prajurit yang bertugas dalam operasi pencarian pilot Susi Air tersebut.

"Serta memberikan perlindungan kuat yang maksimal dari potensi kelanjutan gangguan dan ancaman dari aksi anarkis KKB," kata Bamsoet.

Bambang juga mendorong pemerintah menambah jumlah personel dapam operasi tersebut. Penambahan petugas untuk memperkuat dan meningkatkan pengamanan di wilayah Papua.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengatakan pemerintah bersama aparat gabungan TNI dan Polri perlu mengidentifikasi dan memetakan pola serangan KKB.

"Sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat agar TNI dan Polri bisa memberikan perlindungan kepada warga sipil setempat dalam menangani dan memerangi aksi kekerasan yang dilakukan KKB," kata dia.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebelumnya meningkatkan operasi militer yang mulanya menggunakan pendekatan halus (soft approach) menjadi operasi siaga tempur di beberapa daerah di Papua yang dianggap rawan aksi teror KKB.

"Di daerah-daerah tertentu, kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Di Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, di sini ada operasi siaga tempur darat. Artinya, ditingkatkan, dari yang tadinya soft approach, dengan menghadapi serangan seperti yang terjadi pada 15 April lalu, tentunya kami tingkatkan menjadi siaga tempur," kata Yudo beberapa waktu lalu.sinpo

Komentar: