Inggris Akhiri Proses Evakuasi dari Sudan

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 30 April 2023 | 15:20 WIB
Inggris mengakhiri proses evakuasi dari Sudan setelah lebih dari ribuan warga negaranya berhasil diterbangkan kembali pada pekan ini. (SinPo.id/Reuters)
Inggris mengakhiri proses evakuasi dari Sudan setelah lebih dari ribuan warga negaranya berhasil diterbangkan kembali pada pekan ini. (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Inggris mengakhiri proses evakuasi dari Sudan setelah lebih dari ribuan warga negaranya berhasil diterbangkan kembali pada pekan ini.

Pemerintah Inggris mengatakan bahwa enerbangan terakhir yang membawa pengungsi dari Sudan telah berangkat pada Sabtu, 29 April 2023 malam. Penerbangan tersebut menandai berakhirnya operasi evakuasi Inggris di Sudan.

Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO) mengatakan penerbangan terakhir meninggalkan lapangan terbang Wadi Saeedna, tepat di utara ibu kota, Khartoum, pada pukul 22:00 waktu setempat dan Inggris tidak akan lagi melakukan penerbangan evakuasi dari lapangan terbang tersebut.

Sebelumnya, sejumlah warga negara Inggris dikhawatirkan terdampar di Sudan, setelah adanya laporan bahwa angkatan bersenjata telah mencegah sejumlah orang dalam proses evakuasi menuju penerbangan penyelamatan terakhir dari Sudan.

Ketua Konservatif dari komite pemilihan urusan luar negeri Inggris mengatakan kepada Observer bahwa dia telah menerima informasi mengenak Angkatan Bersenjata Sudan yang memblokir warga negara Inggris ketika mereka berusaha untuk menavigasi rute berbahaya ke pangkalan udara di utara Khartoum.

“Saya mendapat beberapa pesan yang mengatakan bahwa angkatan bersenjata Sudan telah menghentikan orang-orang untuk menyeberang melalui Khartoum untuk sampai ke lapangan terbang," kata anggota Parlemen Inggris, Alicia Kearns, dilansir dari The Guardian pada Minggu, 30 April 2023.

"Saya pikir kita perlu memeriksanya dan melihat apakah itu benar. Jika demikian, akan ada warga negara Inggris yang terjebak dan terhenti untuk mencapai titik evakuasi," imbuhnya.

Ia mengatakan, ratusan orang telah diberitahu untuk segera ke pusat evakuasi di pangkalan udara Wadi Seidna, yang berada sekitar 14 mil sebelah utara Khartoum dan kota kembarnya, Omdurman. Namun angkatan bersenjata Sudan terus menyerang posisi-posisi tersebut.

Sebanyak 1.888 orang dengan 21 penerbangan telah dievakuasi dari Sudan, sebagian besar dari mereka adalah warga negara Inggris. Tetapi penerbangan terakhir belum berangkat meskipun dijadwalkan berangkat pada pukul 6 sore.

Terlebih hingga Sabtu, 29 April 2023 malam, penerbangan terakhir yang dijadwalkan berangkat pukul 18.00, masih berada di lapangan terbang dekat Khartoum. Namun tidak ada alasan yang diberikan untuk penundaan tersebut.sinpo

Komentar: