Menkeu Sebut Pertumbuhan Pendapatan Negara pada Semester 1 2023 Capai 5,4 Persen

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 24 Juli 2023 | 17:44 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SinPo.id/ Ashar)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Pertumbuhan pendapatan negara pada semester 1 2023 disebut mencapai 5,4 persen. Hal itu ditandai dengan total pendapatan negara yang mencapai Rp1.407,9 triliun atau 57,2 persen dari total target pendapatan negara tahun ini.

Dengan begitu, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa kinerja APBN hingga akhir Juni 2023 tetap solid dan baik.

Terlebih dari sisi belanja negara, hingga semester 1 2023 telah mencapai Rp1.255,7 triliun atau 41,0 persen dari target APBN tahun ini. Sehingga posisi APBN hingga semester satu terpantau surplus Rp152,3 triliun atau 0,71 persen dari PDB.

“Hingga pertengahan tahun, posisi positif ini memberikan keyakinan bahwa defisit tahun ini masih bisa kita jaga dan bahkan kita turunkan. Bahkan keseimbangan primer di Rp368,2 triliun ini cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Menkeu, Senin 24 Juli 2023.

Meski demikian, ia menjelaskan bahwa kondisi perekonomian global yang menunjukkan perlemahan dari negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap perdagangan dunia, seperti Amerika, Eropa, Jerman, Prancis, Inggris, Jepang, dan Korea juga perlu diwaspadai.

"Namun, negara-negara seperti Turki, Meksiko, dan termasuk Indonesia terpantau masih dapat terus bertahan pada posisi ekspansi akselerasi," ungkapnya.

Bahkan, kata Menkeu, dari sisi nilai ekspor dan impor, Indonesia juga mengalami perlambatan. Pasalnya, ekspor sampai dengan bulan Juni hanya mencapai USD20,61 miliar atau turun 21,2 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu.

Hal itu dikarenakan menurunnya permintaan terhadap barang ekspor serta harga komoditas yang mengalami koreksi. Selaras, nilai impor juga mengalami penurunan sebesar atau USD17,15 atau 18,3 persen (yoy).

“Meskipun ekspor dan impor dua-duanya kontraksi level atau tingkat ekspor lebih tinggi dari tingkat impor, sehingga neraca perdagangan ekspor dikurangi impor untuk barang mencapai surplus USD3,45 miliar untuk bulan Juni," paparnya.

"Secara akumulasi Januari hingga Juni, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD19,93 miliar. Ini adalah sebuah prestasi karena kalau kita lihat 38 bulan berturut turut neraca perdagangan kita tetap terjaga surplus,” kata Menkeu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI