PBNU Serukan Hentikan Perang Israel-Palestina

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 09 Oktober 2023 | 20:53 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) (SinPo.id/ Instagram)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) (SinPo.id/ Instagram)

SinPo.id - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyerukan agar perang Palestina dan Israel dihentikan. Kekerasan yang berlangsung tidak boleh dibiarkan apalagi ratusan orang tewas karena konflik tersebut.

"Hentikan kekerasan di wilayah keduanya," ujar Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023.

Gus Yahya mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional bertindak dengan langkah tepat. Dia mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil sesuai dengan hukum internasional bagi Palestina dan Israel.

"Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih tegas menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai dengan hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada," kata dia.

Ulama yang aktif dalam kampanye perdamaian global tersebut juga menyerukan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan hak veto hanya demi membela salah satu pihak.

"Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut," katanya.

Gus Yahya menekankan kepada masyarakat luas untuk tidak menggunakan identitas dan seruan agama sebagai bahan memupuk dan mengembangkan permusuhan.

"Inspirasi agama tentang rahmah dan keadilan universal harus dikedepankan untuk menggulirkan upaya resolusi konflik di semua tingkatan, baik di tingkat struktur politik maupun di tingkat komunitas," tuturnya.

Konflik antara Israel dan Palestina memanas setelah kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket dalam waktu 20 menit pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Sebagai respons, Israel mendeklarasikan perang terhadap Hamas, kemudian melakukan pembalasan dengan meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza yang menargetkan bangunan tempat tinggal, rumah sakit, dan menewaskan warga sipil.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan hampir 400 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan Israel, dan lebih dari 2.000 lainnya luka-luka sejak serangan itu berlangsung.sinpo

Komentar: