Peringati Hari Pahlawan, Puan: Indonesia Masih Harus Berjuang

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 10 November 2023 | 16:39 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Dalam momen Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengatakan Indonesia masih harus berjuang. Bukan perjuangan melawan penjajah, tetapi perjuangan melawan ketidakadilan untuk mencapai kesejahteraan.

Keadilan yang dimaksud dalam hal ini, yakni keadilan dalam hal ekonomi, pemerataan pembangunan, keadilan akses pendidikan dan kesehatan, keadilan pada hukum, keadilan mendapat pekerjaan yang layak, hingga pada keadilan untuk mendapatkan kesetaraan.

“Sampai saat ini, masih ada rakyat Indonesia yang harus berjuang bahkan hanya sekadar untuk memenuhi makannya sehari-hari. Kemakmuran yang diimpikan para pahlawan terdahulu, masih belum sepenuhnya tercapai,” kata Puan, melalui keterangan persnya, Jumat 10 November 2023.

Terkait keadilan dalam ekonomi, ia menyebut masih banyak rakyat Indonesia yang saat ini berada dalam garis kemiskinan. Padahal, asas keadilan dalam ekonomi merupakan amanat dari Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

"Seharusnya kemajuan ekonomi Indonesia yang begitu pesat tidak boleh memunculkan ketimpangan dan kepincangan di masyarakat. Tapi masih banyak dari masyarakat kita yang berjuang sendiri demi keadilan ekonomi, khususnya di daerah-daerah terpencil," ungkapnya.

Terlebih, masyarakat di daerah masih banyak yanh membutuhkan keadilan dalam hal penghidupan yang layak. Sehingga Puan mendorong pemerintah agar memberi intervensi pada program-program pembangunan perekonomian di daerah.

"Program-program yang digagas pemerintah diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi di semua daerah demi terciptanya keadilan ekonomi dan mengikis ketimpangan sosial antara warga di perkotaan dan di pedesaan," terangnya.

Di samping itu, kata Puan, generasi penerus bangsa hingga kini masih banyak yang harus berjuang untuk mendapatkan hak-haknya, salah satunya pendidikan yang layak. Pasalnya, masih ada jutaan anak di Indonesia yang putus sekolah di mana mayoritas disebabkan karena permasalahan ekonomi.

Belum lagi mengenai banyaknya siswa yang masih merasakan belum meratanya mutu pendidikan di Indonesia, serta ketimpangan sarana prasarana pendidikan. Tidak sedikit anak sekolah yang harus berjuang dengan sangat berat untuk bisa belajar di sekolah setiap harinya.

"Padahal adik-adik kita yang semangat untuk memperoleh pendidikan, merupakan sosok pejuang dalam mencapai keadilan pendidikan,” kata Puan menambahkan.sinpo

Komentar: