Indonesia Komitmen Kurangi Prevalensi Gizi Buruk Anak di Tahun 2024

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 24 November 2023 | 20:54 WIB
Ilustrasi kemiskinan dan gizi buruk (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi kemiskinan dan gizi buruk (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, menyampaikan Indonesia berkomitmen Indonesia untuk mengurangi prevalensi gizi buruk pada anak dari 10,2 persen pada tahun 2018. menjadi kurang dari 7 perse  pada tahun 2024.

Pasalnya, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam memerangi malnutrisi selama dua puluh tahun terakhir. Angka stunting pada balita turun dari lebih dari 40 persen pada tahun 2000 menjadi di bawah 30 persen pada tahun 2022.

Selain itu, ia juga menekankan kembali pentingnya kerja sama antar bangsa dan para pihak untuk berkolaborasi dalam menghilangkan kelaparan dan mengakhiri malnutrisi, khususnya child wasting.

"Dunia perlu mendorong perubahan jangka panjang terhadap kelaparan dan malnutrisi. Dukungan seluruh pihak diperlukan guna meningkatkan ketahanan pangan dengan mengembangkan tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim dan meningkatkan pendanaan untuk mengatasi malnutrisi anak yang sudah cukup memprihatinkan," kata Dida, dikutop Jumat 24 November 2023.

Lebih lanjut, ia mendesak masyarakat internasional untuk segera mengatasi penyebab utama kerawanan pangan, membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan segera bertindak untuk mencegah krisis pangan dan kekurangan gizi.

Karena perubahan iklim, konflik, dampak jangka panjang COVID-19, dan dampak invasi Rusia ke Ukraina terhadap pasokan pangan global telah menjadi pendorong utama kerawanan pangan saat ini.

Oleh katena itu, dalam Global Food Security Summit 2023, Dida menyerukan persatuan untuk mengubah dan mencari solusi untuk mengatasi kelaparan dan malnutrisi. Sehingga dunia dapat lebih sehat, aman, dan sejahtera bagi manusia terutama anak-anak dan perempuan.sinpo

Komentar: