Jokowi dan MBZ Bahas Peningkatan Kerjasama Indonesia-Uni Emirat Arab

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 02 Desember 2023 | 14:26 WIB
Presiden Jokowi bersama Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (SinPo.id/ Setpres)
Presiden Jokowi bersama Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (SinPo.id/ Setpres)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu empat mata dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Dubai, Jumat, 1 Desember 2023, untuk membahas peningkatan kerja sama kedua negara.

Mengawali pertemuan bilateral tersebut, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada MBZ atas terselenggaranya konferensi para pihak dalam kerangka kerja sama PBB untuk perubahan iklim (COP28) di bawah presidensi UAE.

"Selamat atas terselenggaranya COP28. Indonesia siap mendukung terobosan yang diinisiasi presidensi UAE untuk mengatasi perubahan iklim, khususnya bagi negara berkembang," kata Jokowi, disampaikan dalam keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden RI, dikutip Sabtu, 2 Desember 2023.

Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin negara juga membahas soal peningkatan kerja sama di berbagai bidang, salah satunya migas yang merupakan impor terbesar Indonesia dari UAE.

“Indonesia berharap UEA dapat memberikan harga minyak yang lebih kompetitif bagi Indonesia,” ungkap Presiden.

Lebih lanjut, keduanya juga membahas terkait investasi strategis Indonesia-UEA. Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan UEA dalam proyek PLTS 145 MW di Cirata, Jawa Barat.

Mantan Walikota Solo berharap dukungan serupa juga dapat diberikan UEA untuk merealisasikan sejumlah proyek strategis lainnya di Tanah Air. Selain itu, Jokowi dan MBZ turut membahas kerja sama di bidang meteorologi dan geofisika. Indonesia mengharapkan dukungan UEA untuk meningkatkan teknologi early warning system sebagai antisipasi gempa dan tsunami.

“Saya juga menyambut baik disepakatinya MoU antara BMKG dan Pusat Nasional Meteorologi PEA,” ujar Jokowi.

Terkait kerja sama di bidang ketenagakerjaan, Jokowi menyebut bahwa Indonesia menyatakan komitmennya untuk mengirim tenaga profesional, terdidik, dan terlatih ke UEA. Untuk itu, UEA diharapkan dapat memberi jaminan perlindungan bagi para pekerja migran Indonesia (PMI).

“Dan akses PMI dibuka lebih luas, khususnya di sektor keuangan, energi terbarukan, dan industri pertahanan,” tandasnya.sinpo

Komentar: