Kemlu Diminta Segera Berkoordinasi dengan UNCHR Soal Pengungsi Rohingya

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 06 Desember 2023 | 10:51 WIB
Rizki Natakusumah (Sinpo.id/DPR)
Rizki Natakusumah (Sinpo.id/DPR)

SinPo.id -  Kementerian Luar Negeri (Kemlu) diminta terus melakukan komunikasi terkait persoalan pengungsi Rohingya di Aceh. Ketegasan Kemenlu diperlukan untuk memberi kepastian, terlebih tidak sedikit warga lokal keberatan dengan kedatangan para pengungsi.

"Kami berharap ada komunikasi yang dibangun oleh Kemlu dan lembaga negara terkait lainnya kepada organisasi internasional yang menangani permasalahan pengungsi. Perlu ada penanganan segera dan kepastian agar nasib pengungsi tidak terlalu lama terlunta-lunta hingga masyarakat lokal terganggu," kata Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (PD) Rizki Natakusumah kepada wartawan, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.

Dia meminta penegak hukum melakukan pengecekan terkait ada tidaknya oknum yang sengaja menyelundupkan pengungsi Rohingya ke Indonesia. Menurut Rizki, perlu adanya upaya kolektif dari ASEAN menyelesaikan masalah di Myanmar.

"Bahkan jika ada indikasi oknum penyelundup pengungsi yang sengaja membuat mereka mengarah ke Indonesia, harus ada penelusuran dari pihak berwenang. Penegak hukum harus bisa memastikan bahwa tidak ada tindakan melanggar hukum yang memanfaatkan gelombang pengungsi ini," kata Rizki.

"Yang lebih penting lagi adalah harus ada upaya kolektif dari ASEAN untuk turut serta menyelesaikan permasalahan di Myanmar. Jangan sampai Indonesia menutup tahun kepemimpinan di ASEAN pada akhir tahun ini dengan masalah pengungsi yang tak kunjung usai," timpalnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) terkait pengungsi Rohingya di Aceh. Dia menyebut pengungsi Rohingya itu hanya transit sebelum menuju negara ketiga.

"Sebelumnya ada kesepakatan ya, bahwa terkait dengan pengungsi-pengungsi yang masuk ke negara transit dan akan ke negara tujuan, maka mau tidak mau kita harus menerima. Namun kita bekerja sama dengan UNHCR," ujar Listyo.sinpo

Komentar: