Pelantikan DPP HNSI, Herman Herry: Indonesia Tidak Menjadi Emas Jika Nelayan Tak Sejahtera

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 13 Desember 2023 | 22:44 WIB
Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Herman Herry, melantik pengurus DPP HNSI. Istimewa.
Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Herman Herry, melantik pengurus DPP HNSI. Istimewa.

SinPo.id - Sektor Kelautan dan Perikanan mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Termasuk nelayan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Demikian disampaikan Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Herman Herry, saat melantik pengurus DPP HNSI masa bhakti 2023-2028, di Kementerian KKP, Jakarta, Rabu, 13 Desember 2023.

Herman Herry menyampaikan program utama HNSI ke depan adalah menyejahterakan nelayan di seluruh Tanah Air. Hal itu dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Tentu Indonesia tidak akan menjadi emas kalau nelayannya tidak sejahtera. Program utama adalah nelayan sejahtera, nelayan sejahtera itu tidak asal bicara tetapi peran serta pemerintah dan semua stakeholder harus bersama-sama dengan HNSI sebagai wadah organisasi bergandengan tangan untuk mensejahterakan mereka," kata Herman Herry.

Herman Herry bersyukur karena struktur kepengurusan DPP HNSI diisi oleh tokoh-tokoh dari berbagai macam latar belakang, dari politisi, akademisi, birokrat, pebisnis, hingga tokoh agama. Antara lain Yohanis Fransiskus Lema (Anggota DPR RI), Agus Suherman (Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP), Gus Gudfan (Bendum PBNU), Sutomo (Presidium KAHMI), Lydia Assegaf (Tokoh Perempuan Alkhairaat) dan banyak lagi nama besar lain.

Pelantikan pengurus DPP HNSI kali ini, kata Herman Herry, bagian dari rencana kerja 100 hari ke depan. Rencana 100 hari ke depan adalah melakukan konsolidasi organisasi kemudian dilanjutkan dengan pelantikan pengurus-pengurus daerah untuk wilayah provinsi DPD yang belum melakukan Musda.

"Selain daripada itu kami langsung melakukan kegiatan melakukan pendataan ktanisasi dengan program digital jadi apa yang dilakukan hari ini adalah bagian dari konsolidasi organisasi," kata Herman Herry.

Herman Herry menyatakan pendataan anggota HNSI menjadi salah satu tahap awal untuk mewujudkan kesejahteraan para nelayan. Menurutnya, dengan adanya database anggota maka program pemerintah seperti penyaluran BBM subsidi dapat tepat sasaran.

"Nomor satu yang kami lihat hari ini adalah tidak memiliki database anggota. Kami akan lakukan digitalisasi. Data anggota agar program-program pemerintah misalnya BBM subsidi dan macam-macam bisa tepat sasaran. Sehingga dengan data itu kami bisa berbicara dengan pemerintah untuk melakukan terobosan terobosan subsidi dan kebutuhan lainnya kepada nelayan," kata Herman Herry.

Selain melakukan digitalisasi database anggota, program kerja utama HNSI adalah untuk memisahkan antara nelayan tradisional dengan nelayan industri. Sehingga, nelayan tradisional yang harus disentuh oleh pemerintah dalam subsidi maupun penegakan hukum bisa tepat sasaran.

"Supaya kebijakan nelayan industri ada kebijakan khusus dari pemerintahan dengan pola industri dan nelayan tradisional dengan pola bantuan dan subsidi bisa disalurkan dengan baik dan tepat sasaran," kata Herman Herry.

Herman Herry memyebut tantangan utama HNSI ke depan adalah bagaimana menyejahterakan nelayan. "Ini sebuah tantangan sekaligus berkat buat saya, karena diberi kesempatan untuk mensejahterakan nelayan. Sehingga, pemberdayaan nelayan ke depan adalah bagaimana membuat nelayan itu menjadi mandiri dengan pemberdayaan ekonomi nelayan," kata Herman Herry.sinpo

Komentar: