Debat Cawapres,TKN Sebut untuk Topik CSS Gibran Menang Telak

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Sabtu, 23 Desember 2023 | 19:44 WIB
Cawapres Gibran Rakabuming Raka (SinPo.id/ Ashar)
Cawapres Gibran Rakabuming Raka (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Juru Bicara TKN Billy Mambrasar angkat bicara terkait pernyataan cawapres Mahfud MD, terkait Carbon Capture and Storage (CCS). CCS merupakan teknologi yang memampukan agar emisi karbon yang dihasilkan oleh industri manufaktur yang dapat disimpan ke dalam bumi.

CSS bertujuan mengurangi emisi karbon di Indonesia yang jumlahnya sudah mencapai 1,24 gigaton di 2022 berdasarkan data European Commision.  

Billy menyampaikan setidaknya terdapat tiga kelemahan argumen yang disampaikan oleh Mahfud MD. Pertama, Mahfud mengatakan topik tersebut tidak berhubungan dengan tema debat malam ini terkait Ekonomi dan Perdagangan Internasional.

"Maaf untuk Prof Mahfud, terkait topik Carbon Captured Storage, Gibran menang telak, salam Indonesia Maju," kata Billy dalam keterangannya, Sabtu, 23 Desember 2023.

Padahal, sambungnya, kenyataannya topik yang diulas oleh Gibran bukan hanya eksklusif berkaitan dengan topik energi dan lingkungan, akan tetapi malah lebih condong ke investasi dan perdagangan Internasional yang akan meningkatkan pendapatan negara.
 
"Hubungannya dengan peningkatan pendapatan negara bahwa setiap perusahaan, industri, atau bahkan negara yang ingin memasukkan emisi karbon mereka ke fasilitas milik Indonesia. Karena mereka takut didenda kalau melepaskannya ke udara, harus membayarkan ke Indonesia sebagai pemilik fasilitas tersebut, dengan tarif yang sangat mahal untuk tiap tonnya," ujar dia.

Selain itu, BIlly juga menyampaikan beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo  membawa pulang investasi sebesar Rp240 triliun untuk membangun fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon dari perusahaan Amerika Serikat yang bermitra dengan Pertamina.

"Dilansir dari website Exxon mobil sekitar Rp2 miliar dolar AS atau Rp31 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan fasilitas dengan daya tampung hingga 3 miliar ton karbon. Ini diperuntukan untuk menyerap karbon, bukan hanya dari Indonesia, tetapi dari negara-negara sekitar dengan tarif tertentu," paparnya

Kedua, sambung Billy, Mahfud MD mengatakan bahwa instrumen hukumnya harus disiapkan dengan proses telaah akademis yang harus dilakukan terlebih dahulu. Kenyataanya, saat ini Perpres terkait Penangkapan dan Penyimpanan Karbon ini sedang difinalkan oleh Kementerian ESDM bersama Kemenkomarves dan akan diluncurkan segera menjadi sebuah prestasi Presiden Joko Widodo.

Ketiga, Mahfud juga menyinggung Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) yang  sebenarnya tidak relevan dengan topik debat. Menurutnya, Gibran lebih relevan karena juga menyinggung tentang hilirisasi di semua sektor.

Billy juga menjelaskan relevansi antara Investasi dan Bisnis yang ditanyakan oleh Gibran kepada Mahfud MD. Dilansir dari website MIT Energy, harga pasaran yang untuk menyimpan karbon, adalah sebanyak 85 dolar per ton.

Sehingga total pendapatan yang akan diterima oleh Indonesia setelah memiliki fasilitas ini nantinya mencapai 255 miliar dolar AS atau hampir Rp4.000 triliun.

"Rp4.000 triliun merupakan pendapatan yang sangat signifikan untuk Indonesia, belum terhitung manfaat lain seperti penyerapan tenaga kerja, atau prestasi Internasional Indonesia, sebagai negara yang mendorong pembangunan ekonomi hijau dengan teknologi. Hebat Indonesia," katanya.sinpo

Komentar: