PLN Mereduksi Emisi Hingga 1,05 Juta Ton CO² dengan Teknologi Co-Firing

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 03 Januari 2024 | 15:42 WIB
Dirut PLN, Darmawan Prasodjo (Sinpo.id/PLN)
Dirut PLN, Darmawan Prasodjo (Sinpo.id/PLN)

SinPo.id -  PT PLN (Persero) berhasil mereduksi emisi hingga 1,05 Juta ton CO² dan memproduksi energi bersih sebesar 1,04 terawatt hour (TWh) sepanjang 2023. Bahkan capaian tersebut meningkat jika dibandingkan realisasi tahun 2022.

Melalui pemanfaatan biomassa dalam teknologi co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), PLN mampu menambah pengurangan emisi hingga 450 ribu ton CO². Sedangkan Produksi energi bersih pun tumbuh hingga lebih dari 77 persen dari realisasi tahun 2022 sebesar 575 gigawatt hour (GWh).

"Teknologi Co-Firing merupakan sebuah terobosan dalam transisi energi di tanah air. Sebab, dengan teknologi ini, banyak manfaat yang didapatkan, selain pengurangan emisi juga akan mengurangi penggunaan energi fosil," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Rabu 3 Januari 2024.

"Co-firing tidak hanya menghasilkan listrik andal namun tetap murah bagi masyarakat. Lebih dari itu, co-firing juga mendorong perekonomian kerakyatan lewat keterlibatan langsung masyarakat dalam pengembangan biomassa," sambungnya.

Ia menjelaskan, sepanjang tahun 2023, PLN telah menyerap biomassa sebanyak 1 Juta ton untuk 43 PLTU yang tersebar di tanah air. Angka tersebut tumbuh lebih dari 71 persen dibandingkan realisasi serapan biomassa tahun 2022 yang sebesar 585 ribu ton.

"Secara bersamaan, PLN terus melakukan uji coba teknologi ini hingga tahun 2025 agar 52 PLTU di Indonesia bisa seluruhnya menggunakan co-firing," ungkapnya.

Terlebih menurut Darmawan, peningkatan ekonomi masyarakat juga bisa digenjot lewat rantai pasok biomassa yang melibatkan langsung masyarakat.

Sehingga ekosistem biomassa pun terus dikembangkan dengan menggandeng komunitas lokal, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Termasuk Pemerintah Daerah setempat sekitar lokasi sumber biomassa.sinpo

Komentar: