Moeldoko: Isu Menteri Mundur untuk Goyang Pemerintahan

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 19 Januari 2024 | 17:28 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (SinPo.id/Antara)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut isu mundurnya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) hanya desas-desus. Isu ini dinilai sengaja dihembuskan untuk menggoyang pemerintahan yang sudah berjalan dengan baik.

Ini disampaikan Moeldoko untuk menanggapi pernyataan ekonom senior Faisal Basri yang mengatakan ada sejumlah menteri KIM siap mundur dari kabinet.

"Saya mantan Panglima langsung tanggap, ngerti saya itu, ada tujuan itu. Tujuannya untuk menggoyang ini, menggoyang pemerintah, pemerintahan yang sudah baik-baik ini, merongrong dan seterusnya," kata Moeldoko dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024.

Moeldoko memastikan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap solid dan terus bekerja mengejar target pembangunan. Terlebih pemerintah memiliki program-program strategis yang harus segera diselesaikan.

"Waktu kita bekerja tinggal beberapa bulan, kita punya program strategis, itu yang harus difokuskan, bahkan kecepatannya ditingkatkan. Semua menteri bekerja dengan baik, dan kita di kabinet tetap solid mengejar pembangunan," kata dia.

Panglima TNI 2013-2015 ini juga menepis anggapan bahwa kontestasi politik telah membuat kondisi di dalam KIM tidak kondusif karena ada beberapa menteri yang maju dalam Pilpres 2024.

"Di ruangan sidang kabinet semua berjalan happy-happy saja, tidak ada masalah komunikasi, tidak ada muncul emosi yang aneh-aneh. Semuanya datang seperti tidak ada pemilu, tidak ada yang berubah situasinya. Kalau ada istilah heboh, yang heboh siapa sih, kan orang-orang itu saja," ujar Moeldoko.

Moeldoko meminta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan munculnya isu yang tidak jelas kebenarannya.

"Indikasinya gampang saja, kalau terjadi demotivasi, penurunan kerja, itu patut dicurigai. Ini semuanya bergiat bekerja," tegasnya.sinpo

Komentar: