Pemuda AS Ramai-ramai Kutuk Genosida Israel ke Palestina

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Sabtu, 03 Februari 2024 | 22:52 WIB
Protes pemuda AS terhadap genosida di Palestina (SinPo.id/ Anadolu)
Protes pemuda AS terhadap genosida di Palestina (SinPo.id/ Anadolu)

SinPo.id - Pemuda di Amerika Serikat (AS) ramai-ramai mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza, menyusul serangan lintas batas kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Jaden Robert, 18, mahasiswa di Howard University di Washington, mengatakan sedang terjadi “genosida” dan “sebagian besar wilayah Gaza telah dimusnahkan”. Hal itu dia lihat di platform media sosial seperti TikTok.

"Kami benar-benar mencoba untuk merangkum informasi yang tidak kami ketahui, segala sesuatu yang terjadi. Para jurnalis yang masih hidup telah mencoba yang terbaik untuk menyebarkan berita ke mana-mana," kata Robert seperti dikutip dari laman Anadolu, Sabtu, 3 Februari 2024.

Robert mengatakan tanggapan pemerintahan Biden terhadap perang di Gaza sebagai suatu hal yang menjijikkan. “Kami memang memilih dia. Jelas itu dia atau (Donald) Trump, tapi kami memilih dia," katanya.

“Dia memang pendukung Israel. Dia memang mendanai mereka. Dia masih mendanai dan mendukung mereka, dan kami punya pilihan untuk memilih dia atau mencoba mengubah sistem,” tambah dia.

Amaya Clard, 19, mahasiswa lain di Howard University, mengatakan, dirinya sadar akan genosida yang sedang terjadi dan pengungsian warga Palestina serta kekejaman yang dilakukan oleh Israel.

“Saya menyadari berbagai jenis argumen yang dibuat orang-orang untuk membenarkan atau menutupi tindakan mereka,” tambah dia.

Diakuinya, dirinya cukup kecewa dengan tanggapan pemerintahan Joe Biden terhadap konflik tersebut.

Austin Nellesse, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari Universitas Georgetown di Washington, mengatakan, dia mengikuti berita dari Gaza hampir setiap hari.

“Menurut saya, berdasarkan apa yang saya pikirkan tentang hal ini, saya yakin ini adalah situasi yang sangat disayangkan dan tragis yang sedang terjadi,” kata dia.

Mengenai tuduhan genosida terhadap Israel, Nellese mengaku tidak mengetahui secara spesifik dan tidak mengetahui apakah hal tersebut merupakan genosida.

“Ini adalah berita utama yang memilukan, dan itu mengerikan,” ujar dia.

Geenan Altayb, 18, dari Howard University mengatakan ada kelompok pro-Palestina bernama HU SJP (Howard University Students for Justice in Palestine) yang aktif mengorganisir beberapa acara dan protes terkait Gaza di kampusnya.

"Saya tahu bahwa seperti anak-anak yang terbunuh setiap hari, keluarga, wanita, dan masih banyak lagi," katanya.

Menurut jajak pendapat Economist/YouGov yang dirilis pekan lalu, warga Amerika berusia 18-29 tahun jauh lebih setuju bahwa Israel melakukan genosida di Gaza dibandingkan kelompok usia lainnya.

Serangan Israel telah memaksa 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.sinpo

Komentar: