PSI: Usulan Hak Angket Manuver Pihak yang Tak Siap Kalah

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 23 Februari 2024 | 12:12 WIB
Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman (SinPo.id/Instagram Andy Budiman, @andy_budiman_)
Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman (SinPo.id/Instagram Andy Budiman, @andy_budiman_)

SinPo.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritik usulan penggunaan hak angket DPR untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024. Usulan itu dinilai bentuk sikap tidak siap kalah dari peserta kontestasi politik.

"Usulan hak angket ini digulirkan oleh politisi yang tidak siap menerima kekalahan. Gerakan politik ini tidak akan bisa menggagalkan hasil pemilihan presiden. Suara rakyat tidak akan bisa digagalkan oleh manuver politik seperti ini," kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Februari 2024.

Andy meminta semua pihak bisa menerima hasil Pemilu 2024 dengan lapang dada. Dia bahkan mengingatkan agar para peserta pesta demokrasi tidak menggunakan jalur politik untuk menggagalkan hasil pilpres pilihan rakyat.

"Jangan gunakan jalur politik DPR untuk menggagalkan hasil pemilihan presiden. Terimalah kekalahan dengan lapang dada," kata Andy.

Andy mengatakan jika menemukan adanya kecurangan lebih baik melapor ke Bawaslu hingga MK. Langkah tersebut sudah menjadi mekanisme untuk menggugat hasil pemilu.

"Kalau memang punya bukti kecurangan penyelenggara pemilu, silakan mempersiapkan gugatan sesuai jalur-jalur hukum yang tersedia melalui Bawaslu, DKPP, dan MK," ujarnya.

Sebelumnya, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai terjadi situasi anomali di Pemilu 2024. Ganjar mendorong adanya hak angket DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan pemilu.sinpo

Komentar: