Pengamat: NasDem Bersikap Pragmatis Jika Bergabung Koalisi Prabowo-Gibran

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 27 Februari 2024 | 15:12 WIB
Ketum NasDem Surya Paloh bertemu dengan Prabowo Subianto (SinPo.id/ Ashar)
Ketum NasDem Surya Paloh bertemu dengan Prabowo Subianto (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Partai NasDem disebut mengambil sikap pragmatis jika akhirnya setuju bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. NasDem akan mengambil kesimpulan jika kontestasi politik 2024 sudah selesai.

"NasDem mengambil pilihan yang pragmatis sekali bahwa pemilu sudah selesai, bagaimanapun dia memikirkan partainya lagi," kata pengamat politik Universitas Andalas Padang Asrinaldi saat dihubungi, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.

Menurut Asrinaldi, Partai NasDem saat ini sedang menunggu sikap dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam menggulirkan hak angket.

Asrinaldi menilai tak menutup kemungkinan juga jika PDIP selaku partai dengan pemilik suara terbanyak pada pemilu tahun ini setuju dengan hak angket maka Partai NasDem akan secara total mendukung kubu oposisi.

Namun, jika pada akhirnya PDIP berbalik masuk ke kubu koalisi maka Partai NasDem dipastikan juga akan mengubah sikapnya.

"NasDem akan memikirkan nasib partainya karena kalau hanya oposisi dipilih 'kan selama ini orang tahu oposisi dalam konteks pemerintahan tidak mendapatkan apa-apa," katanya.

Kendati begitu, Asrinaldi melanjutkan Partai NasDem harus setuju dengan beberapa hal jika akhirnya nanti setuju masuk koalisi gemuk Prabowo-Gibran.

"Kalau NasDem masuk, ya berarti hasil pemilu harus diterima," imbuhnya.

Hasil perhitungan sementara KPU RI per pukul 11.00 WIB, Selasa, 27 Februari 2024, menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan sementara 58,84 persen, sementara pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan 24,46 persen suara, dan pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. 16,70 persen.sinpo

Komentar: