Baru Dibuka, KPU Langsung Skors Pleno Rekapitulasi Nasional Pemilu 2024

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 28 Februari 2024 | 12:46 WIB
Rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 secara nasional. (SinPo.id/Antara)
Rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 secara nasional. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari berserta semua komisioner lainnya, dipanggil ke Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP), untuk menjalani sidang pemeriksaan etik. Padahal, Hasyim baru saja membuka rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 secara nasional.

"Dengan membaca Bismillahirohmanirohim, maka rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil pemilu serentak tahun 2024 dinyatakan terbuka," kata Hasyim saat membuka rapat pleno rekapitulasi nasional di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Februari 2024. 

Hadir dalam rapat tersebut, Komisioner KPU RI lainnya, seperti August Mellaz, Yulianto Sudrajat, M Afifuddin, Betty Idroos, dan Parsadaan Harahap. Selain itu, hadir juga saksi-saksi parpol, saksi capres dan cawapres, dan 120 panitia pemilihan luar negeri (PPLN) dari jumlah keseluruhan 128 PPLN. 

Dalam pleno rekapitulasi nasional hasil pengitungan suara ini akan dimulai dari pemilu di luar negeri, karena  sudah siap.

Namun, tak lama setelah tata tertib rapat pleno dibuka, Hasyim langsung melakukan skors lantaran ada panggilan dari DKPP.

"Perlu kami sampaikan bahwa pada hari ini, Rabu tanggal 28 Februari 2024, kami semua anggota KPU mendapat panggilan sidang dari DKPP yang dijadwalkan jam 9 pagi tadi. Kami sudah menyampaikan kepada majelis pimpinan DKPP, bahwa kami akan membuka dulu rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional," kata Hasyim.

Namun, Hasyim tidak menyampaikan aduan terkait apa yang melatarbelakangi panggilan DKPP itu. "Kami mohon maaf, mohon izin rapat pleno ini kita skors terlebih dahulu karena kami bertujuh harus menghadiri sidang sebagai teradu dalam sidang DKPP," ujar Hasyim.sinpo

Komentar: