Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bapanas: Ini Pencegahan

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 28 Februari 2024 | 12:22 WIB
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi. (SinPo.id/dok. Perum Bulog)
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi. (SinPo.id/dok. Perum Bulog)

SinPo.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, keputusan pemerintah menambah impor beras sebanyak 1,6 juta ton tahun ini, sebagai langkah kewaspadaan terhadap krisis beras di masa depan. Karena, kondisi iklim yang tidak dapat diprediksi, membuat pemerintah meningkatkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

"Ini tindakan pencegahan (kewaspadaan), negara kita ini harus punya cadangan pangan pemerintah," ujar Arief, dikutip Selasa, 27 Februari 2024.

Arief menjelaskan, penambahan CBP juga dilakukan sebagai upaya untuk intervensi harga dan stok beras di lapangan, melihat kondisi pangan dunia yang sedang tidak menentu.

Kendati demikian, Arief memastikan, impor yang dilakukan pemerintah, pasti terukur, dengan penuh kehati-hatian. Sebab, pemerintah tak ingin harga jual gabah di petani jatuh. 

"Harga di dunia ini akan tinggi, seluruh dunia itu harga pangan memang naik, input-nya semua naik. Jadi harus disampaikan kepada publik bahwa biaya input petani naik, kalau harga inputnya naik, harga gabahnya rendah, petani rugi, nanti nggak mau nanam lagi," tukasnya.sinpo

Komentar: