DPR Nilai Butuh Lembaga Khusus untuk Dongkrak Tingkat Literasi di Indonesia

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Sabtu, 02 Maret 2024 | 21:33 WIB
anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira (SinPo.id/ Dok. DPR)
anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira (SinPo.id/ Dok. DPR)

SinPo.id - Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menilai butuh lembaga khusus yang bertanggung jawab mendongkrak tingkat literasi di Indonesia. Sebab, berdasarkan data dari Tes Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Indonesia berada pada urutan ke-74 untuk tes literasi, urutan ke-73 untuk matematika, dan urutan ke-71 untuk sains dari 79 negara partisipan pada tahun 2018.

Tes PISA sendiri adalah suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia.

"Tes Perolehan skor PISA tersebut mencerminkan bahwa pendidikan Indonesia secara umum belum berhasil membentuk peserta didik yang memiliki daya nalar, literasi, dan numerik yang baik," jelas Andreas dikutip dari laman Parlementaria, Sabtu, 2 Maret 2024.

Andreas menegaskan dibutuhkan lembaga khusus setingkat kementerian yang khusus mengurusi literasi. Hal ini penting karena sebagai respons atas rendahnya nilai tes PISA negara Indonesia. Bahkan pada tingkat ASEAN, skor PISA Indonesia berada di bawah Malaysia, dan Brunei Darussalam. 

"Ke depan penting bagi negara untuk memperhatikan aspek literasi ini karena menyangkut kualitas sumber daya manusia dan tumbuh berkembangnya suatu peradaban masyarakat," katanya.

Sebenarnya, kata Andreas, dalam pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin salah satu program prioritasnya dalam membangun kualitas sumber daya manusia. 

"Salah satu aspek yang berkaitan adalah peningkatan literasi. Sementara kondisi saat ini tingkat literasi di kalangan mahasiswa kita masih tergolong rendah," pungkasnyasinpo

Komentar: