Biden Sebut AS akan Kirimkan Bantuan Makanan ke Gaza Lewat Udara

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Sabtu, 02 Maret 2024 | 20:54 WIB
Warga Palestina berduka usai serangan Israel (Sinpo.id/AP Photo)
Warga Palestina berduka usai serangan Israel (Sinpo.id/AP Photo)

SinPo.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan rencana pengiriman makanan dan pasokan militer pertama ke Gaza setelah insiden penembakan Israel yang menyebabkan banyak warga Palestina yang mengantre distribusi makanan, tewas. Insiden tersebut menyoroti eskalasi bencana kemanusiaan di kantong padat penduduk di wilayah itu.

Biden mengatakan pengiriman udara AS akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Negara-negara lain, termasuk Yordania dan Prancis, telah mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza.

“Kita perlu berbuat lebih banyak dan Amerika Serikat akan berbuat lebih banyak. Bantuan yang mengalir ke Gaza tidak cukup," kata Biden disita dari VoA Indonesia, Sabtu, 2 Maret 2024.

Juru bicara Gedung Putih, John Kirby menekankan, pengiriman makanan melalui udara akan menjadi upaya yang berkelanjutan. Dia menambahkan pengiriman makanan pertama kemungkinan akan berupa makanan siap saji ala militer.

“(Pengiriman) ini tidak hanya akan sekali dan selesai,” kata Kirby.

Biden mengatakan kepada wartawan bahwa AS juga sedang mempertimbangkan kemungkinan koridor maritim untuk menyalurkan bantuan dalam jumlah besar ke Gaza.

Pengiriman melalui udara bisa dimulai paling cepat akhir pekan ini, kata para pejabat.

Setidaknya 576.000 orang di Jalur Gaza – seperempat dari populasi wilayah kantong tersebut – berada selangkah lagi dari kelaparan, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel menewaskan lebih dari 100 orang saat mencoba mencapai konvoi bantuan di dekat Kota Gaza pada Kamis pagi. Warga Palestina menghadapi situasi yang semakin menyedihkan hampir lima bulan setelah perang yang dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Israel menyalahkan sebagian besar kematian tersebut karena kerumunan orang di sekitar truk bantuan. Mereka mengatakan bahwa para korban terinjak atau tertabrak. Seorang pejabat Israel juga menyatakan bahwa pasukan mereka "memberikan respons terbatas" dengan menembaki kerumunan orang yang mereka anggap sebagai ancaman.

Banyak warga Gaza yang kini hanya memakan pakan ternak dan bahkan kaktus untuk bertahan hidup. Para petugas medis mengatakan anak-anak sekarat di rumah sakit karena kekurangan gizi dan dehidrasi. PBB mengatakan mereka menghadapi “hambatan besar” dalam mendapatkan bantuan.

AS dan negara-negara lain juga mengantisipasi bahwa bantuan akan meningkat melalui kesepakatan gencatan senjata sementara. Menurut Biden pada Jumat, diperkirakan kesepakatan ini akan terjadi pada saat bulan Ramadan, yang dimulai pada 10 Maret.sinpo

Komentar: