Pejabat AS Nilai Israel Telah Langgar Hukum Kemanusiaan Internasional

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 29 April 2024 | 08:49 WIB
Penemuan kuburan massal korban Palestina di rumah sakit. (SinPo.id/AFP)
Penemuan kuburan massal korban Palestina di rumah sakit. (SinPo.id/AFP)

SinPo.id - Sejumlah pejabat senior di Amerika Serikat (AS) menyebut tak ada jaminan kredibel bahwa Israel menggunakan senjata yang dipasok AS sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.

Pasalnya, Israel terus berulang kali menyerang situs-situs yang dilindungi dan infrastruktur sipil, seperti rumah sakit dan tempat pengungsian. Bahkan pasukan Israel juga menyerang pekerja medis dan para jurnalis.

Selain itu, pasukan Israel juga membatasi bantuan kemanusiaan secara sewenang-wenang, termasuk menolak seluruh truk bantuan selama inspeksi.

“Beberapa komponen di departemen mendukung menerima jaminan Israel, beberapa lebih memilih menolaknya, dan beberapa tidak mengambil posisi,” kata seorang pejabat AS, dilansir dari Reuters pada Senin 29 April 2024.

Oleh karena itu, biro Urusan Politik dan Militer, yang menangani bantuan militer dan transfer senjata AS, mengatakan tindakan militer Israel yang memiliki potensi pelanggaran hukum kemanusiaan internasional, dapat membuat pengiriman senjata ke negara tersebut ditangguhkan.

Sehingga sebagai negara sekutu, sejumlah pejabat AS meminta Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memastikan Israel tak menggunakan senjata yang dikirim AS untuk melakukan kejahatan perang.sinpo

Komentar: