KOALISI INDONESIA MAJU

Demokrat Serahkan Keanggotaan KIM ke Prabowo

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 29 April 2024 | 16:08 WIB
Kamhar Lakumani (Sinpo.id/Instagram)
Kamhar Lakumani (Sinpo.id/Instagram)

SinPo.id - Partai Demokrat menghormati setiap sikap partai politik (parpol), khususnya Gelora yang menolak PKS masuk ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Demokrat juga tak mau ikut campur dengan pilihan PKS yang ingin masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Kami menghormati sikap politik masing-masing partai politik, termasuk sikap Partai Gelora terhadap PKS, maupun sikap politik PKS pasca proses politik dan hukum pemilu berakhir," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani saat dikonfirmasi, Senin, 29 April 2024.

Kamhar menyatakan Demokrat menyerahkan urusan keanggotaan koalisi kepada Prabowo. Demokrat menghormati langkah politik Prabowo usai segala proses terkait Pilpres 2024 berakhir.

"Namun terkait dengan keanggotaan pada Koalisi Indonesia Maju kami menyerahkan sepenuhnya pada Pak Prabowo Subianto selaku pemimpin koalisi. Kami menghormati dan menghargai langkah yang ditempuh Pak Prabowo selaku Presiden terpilih yang terus bergerak dan berikhtiar merangkul semua pihak," kata Kamhar.

Kamhar menyebut Prabowo paham mengenai tantangan Indonesia ke depan. Oleh karenanya, Kamhar menegaskan Demokrat mendukung langkah politik Prabowo setelah proses terkait Pemilu 2024 berakhir.

"Kami meyakini Pak Prabowo tahu betul bahwa tantangan kepemimpinan ke depan memerlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh elemen bangsa. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, butuh peran serta dan keterlibatan seluruh putra dan putri terbaik bangsa dalam sebuah orkestrasi kepemimpinan yang tepat. Kami melihat, ini yang memotivasi dan mendasari langkah Pak Prabowo," ujar dia.

Partai Gelora sebelumnya bereaksi terkait langkah politik PKS yang membuka diri untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Partai Gelora menolak dan menyinggung kembali serangan-serangan PKS kepada Prabowo-Gibran selama ini.

"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik dalam keterangannya beberapa waktu lalu.sinpo

Komentar: