Belasan Orang Tewas dalam Serangan Bom di Kamp Pengungsi Kongo

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 05 Mei 2024 | 08:07 WIB
Sumber foto: AP
Sumber foto: AP

SinPo.id -  Juru bicara PBB, Jean Jonas Yaovi Tossa, sedikitnya 12 orang tewas, termasuk di antaranya anak-anak, dan 20 orang lainnya tetluka dalam serangan bom di dua kamp pengungsi di Kongo, yakni kamp-kamp di Lac Vert dan Mugunga, dekat kota Goma.

"Serangan tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional, serta merupakan kejahatan perang," kata PBB dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Guardian, Minggu 5 Mei 2024.

Menurut kelompok bantuan Save The Children,  mereka saat itu berada di salah satu kamp ketika peluru menghantam pasar yang sibuk di depan kendaraan mereka.

Juru bicara militer Kongo, Letkol Ndjike Kaiko, menyalahkan pemboman tersebut pada kelompok pemberontak M23 yang diduga terkait dengan negara tetangganya, Rwanda. Namun M23 membantah terlibat dalam serangan tersebut dan malah menyalahkan pasukan Kongo.

Presiden Kongo, Felix Tshisekedi, yang sedang melakukan perjalanan di Eropa, memutuskan untuk pulang setelah pemboman tersebut. Ia juga menuduh Rwanda mengganggu stabilitas Kongo dengan mendukung pemberontak M23. Namun klaim tersebut dibantah oleh Rwanda.

Seperti diketahui, konflik yang berlangsung puluhan tahun di Kongo bagian timur telah menghasilkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan lebih dari 100 kelompok bersenjata bertempur di wilayah tersebut.

Sebagian besar dari mereka betusaha memperebutkan tanah dan menguasai tambang yang mengandung mineral berharga. Sementara beberapa orang lainnya berjuang untuk mencoba melindungi komunitas mereka.

Namun tak sesikit juga kelompok yang dituduh melakukan pembunuhan massal, pemerkosaan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya. Sehingga sekitar tujuh juta orang terpaksa mengungsi, dan banyak di antaranya berada di luar jangkauan bantuan.

 sinpo

Komentar: