Jubir Prabowo: Presidential Club Bukan Membuat Lembaga Baru, tapi Tempat Dialog

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 05 Mei 2024 | 20:54 WIB
Dahnil Anzar Simanjuntak (Sinpo.id/Bayu)
Dahnil Anzar Simanjuntak (Sinpo.id/Bayu)

SinPo.id - Juru bicara presiden terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, wacana pembentukan presidential club bukan upaya mendirikan institusi baru. Namun, sebagai wadah berdiskusi bagi presiden Indonesia terdahulu untuk membangun bangsa.

"Presidential club yang saya maksud itu bukan mendirikan institusi baru atau Pak Prabowo mendirikan lembaga baru, bukan sama sekali. Jadi, Pak Prabowo sejak awal menyampaikan bahwasanya visi utama itu beliau adalah keberlanjutan," kata Dahnil dalam rekaman video, Minggu, 5 Mei 2024.

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini menyampaikan bahwa salah satu watak politik utama dari Prabowo adalah mempersatukan, dan rekonsiliatif.

Karenanya, jika terwujud, presidential club nantinya beranggotakan Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

Dahnil melanjutkan, presidential club juga diharapkan menjadi sarana silaturahmi dan diskusi antara mantan presiden dengan Prabowo.

"Pak Prabowo visinya keberlanjutan tentu beliau ingin berdialog, berdiskusi dengan presiden-presiden sebelumnya, sebagai upaya untuk melanjutkan semua agenda-agenda pembangunan," tuturnya.

Dahnil menilai, diskusi dengan para mantan presiden diperlukan, sebagai masukan agar bisa menghadapi tantangan yang tidak mudah.

"Perlu banyak bertemu dan berdiskusi bagaimana membangun Indonesia ke depan. Kenapa? Karena tantangan Indonesia tidak mudah, karena tantangan global itu sangat dinamis. Geopolitik dan geostrategis kita sangat dinamis, maka Pak Prabowo sejak awal menyebutkan pentingnya persatuan, pentingnya keguyuban elite," kata dia.

Dahnil menyampaikan, di Amerika Serikat juga ada presidential club. Forum tersebut bersifat informal, dan bukan lembaga baru yang dibentuk pemerintah.

"Presidential club ini istilah saja untuk menggambarkan silaturahim yang rutin dilakukan oleh para mantan presiden dan presiden yang sedang memerintah. Itu merujuk dengan apa yang ada di Amerika Serikat, misalnya ada presidential club secara informal," tukasnya. sinpo

Komentar: