Long Covid, Gejala Berkepanjangan yang Dialami Pasien Covid-19 Meski Sudah Sembuh

Laporan: Tisa
Rabu, 10 Maret 2021 | 09:22 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto: covid19.go.id)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto: covid19.go.id)

sinpo, JAKARTA - Gejala long Covid-19 menjadi isu yang ramai dibicarakan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi ini merupakan gejala berkepanjangan yang diderita penyintas Covid-19 meski sudah dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes.

Secara umum, penderita Covid-19 akan sembuh dalam waktu 2 sampai dengan 6 minggu. Akan tetapi, beberapa penyintas merasakan efek berkepanjangan pasca-kesembuhan.

Namun, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa penderita long covid tidak akan menularkan gejala pada orang di sekitarnya, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Mereka yang menderita long Covid-19, tidak akan menularkan gejala yang sama ataupun virus kepada mereka yang berada di sekitarnya," kata Wiku saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (9/3/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, telah mengamati beberapa gejala berkepanjangan yang dirasakan para penderita long covid. Di antaranya adalah kelelahan, sulit bernafas, batuk, sakit persendian, dan sakit dada.

Selain gejala umum, beberapa gejala lain yang juga mungkin dirasakan penderita long covid adalah kesulitan berpikir dan berkonsentrasi (brain fog), depresi, sakit pada otot, sakit kepala, demam, dan jantung berdebar.

Terdapat juga temuan komplikasi medis meskipun jarang terjadi dan kemungkinan menjadi penyebab masalah kesehatan berkepanjangan di beberapa penyintas Covid-19. Masalah ini tampak memengaruhi sistem organ tubuh yang berbeda, antara lain jantung, pembengkakan otot jantung, pernafasan yang menyebabkan masalah fungsi paru-paru, kerusakan ginjal akut, rambut rontok, hingga gangguan indera penciuman dan perasa.

Fenomena ini idealnya disikapi masyarakat dengan kewaspadaan. Sebab, ini adalah dampak negatif bagi kesehatan yang tidak hanya dirasakan pada penderita komorbid, tetapi juga orang muda dan yang tidak menderita komorbid apapun. Dengan adanya temuan-temuan terkait Covid-19, Wiku berharap bagi masyarakat yang bersikap acuh atau tidak percaya agar dapat lebih disiplin dalam beraktivitas.

Jika masyarakat merasakan gejala-gejala seperti Covid-19, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu, tetaplah disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.sinpo

Komentar: