Pemain Inter Milan Serukan Pembebasan Palestina

Oleh: Agam
Selasa, 11 Mei 2021 | 10:29 WIB
Pemain Bola Klub Inter Milan, Achraf Hakimi/Net
Pemain Bola Klub Inter Milan, Achraf Hakimi/Net

SinPo.id, Jakarta - Pemain Bola Inter Milan, Achraf Hakimi menunjukkan kepeduliannya atas insiden berdarah yang menimpa umat muslim Palestina. Mantan pemain Real Madrid itu menyerukan Free Palestine atau bebaskan Palestina.

Seruan ini disampaikan oleh gelandang sayap Inter Milan itu melalui akun twitter pribadinya @AchrafHakimi. "Free Palestine," tulis Achraf Hakimi seperti dilansir SinPo.id pada Selasa, (11/5).

Melalui akun twitternya, pemain asal Maroko itu juga menuliskan sebuah pesan menyentuh perihal bagaimana jika posisi yang menimpa anak-anak di Palestina menimpa pada diri kalian.

"Apakah Anda ingin anak-anak Anda membela para penindas? Mungkin Anda punya keluarga dan anak. Apakah ini yang Anda inginkan, ketika Anda masih muda, ketika Anda masih kecil?" tulisnya.

Sebagai informasi, hingga Senin (10/5), bentrok masih terjadi antara polisi Israel dengan warga Palestina di kawasan kompleks Masjid Al-Aqsa. Akibat insiden tersebut, sembilan warga Palestina tewas. Korban pun masih terus berjatuhan.

Ketegangan yang masih terjadi hingga Senin waktu sana bermula dari serangan bar-bar yang dilakukan oleh polisi Israel kepada umat muslim Palestina. Di mana, pada Jumat, (7/5) malam, polisi Israel menyerang jamaah muslim Palestina yang tengah salat tarawih di Masjid Al-Aqsa.

Berdasarkan video yang beredar di jagad maya, pasukan Polisi Israel menembakkan peluru dan melemparkan granat kepada puluhan umat muslim yang tengah salat tarawih. Polisi Israel membubarpaksakan umat muslim yang tengah mengais pahala di bulan suci Ramadan ini.

Akibat insiden tersebut, lebih dari 205 umat muslim Palestina terluka dan 88 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit di Yerusalem karena mengalami banyak luka di area mata dan kepala.

Adapun memanasnya peperangan atara umat muslim Palestina dengan polisi Israel akibat kebijakan pemerintah Israel yang melarang umat muslim Palestina masuk ke dalam Kota Tua selama bulan suci Ramadan.

Kondisi ini juga diperparah dengan keputusan Pengadilan yang isinya berpotensi membuat umat muslim Palestina meninggalkan rumah mereka dan menyerahkannya secara sukarela kepada umat Yahudi.sinpo

Komentar: