Minyak Goreng Meroket, Harga Barang Pokok Lain Juga Ikut Naik

Laporan: Azhar Ferdian
Selasa, 16 November 2021 | 01:06 WIB
Harga Minyak Goreng naik/Net
Harga Minyak Goreng naik/Net

SinPo.id - Belum selesai persoalan kenaikan harga minyak goreng, masyarakat kembali dibebani naiknya harga barang pokok lainnya jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kenaikan harga komoditas selain minyak goreng tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi seusai berkoordinasi dengan kepala dinas perindustrian dan perdagangan dari 34 provinsi di Indonesia yang digelar secara virtual dari Hotel Grand Preanger, Kota Bandung, Senin (15/11).

Menurut Lutfi, rapat koordinasi yang digelar Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendag RI) itu bertujuan untuk mencermati perkembangan stok dan harga bahan pokok jelang Nataru. "Kita memastikan stoknya dan harganya terjangkau," katanya.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi tersebut, lanjut Lutfi, pihaknya mengakui bahwa sejumlah komoditas mulai mengalami kenaikan harga di tengah naiknya harga minyak goreng akibat dampak kondisi global

Menurut Lutfi, kenaikan harga minyak goreng diakibatkan kenaikan harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional. Selain minyak goreng, kata Luthfi, kenaikan harga akibat kondisi global juga terjadi pada komoditas kedelai.

"Minyak goreng ini sekarang ini sudah mencapai level Rp16.000 hingga Rp17.000 untuk kemasan sederhana karena harga CPO," paparnya.

Komoditas lain yang harganya kini mulai merangkak naik, lanjut Lutfi, yakni telur ayam ras dan cabai. Kenaikan harga komoditas tersebut diklaim tak lepas dari perubahan iklim seiring masuknya musim penghujan.

Lutfi mengatakan, kenaikan harga telur ayam ras terjadi setelah sebelumnya turun drastis. Namun begitu, kata Lutfi, kenaikan harga itu menurutnya masih wajar mengingat ongkos dari peternak mencapai Rp19.000-Rp21.000.

"Jadi harga yang wajar Rp24.000, jadi kita mesti memaklumi bahwa kita harus hidup berdampingan dan kita harus menjaga petani telur ini," katanya.

Adapun komoditas cabai, lanjut Lutfi, harganya terpantau sudah naik 15 persen akibat musim hujan. Meski begitu, Lutfhi memastikan bahwa stok cabai masih aman hingga 1,5 bulan ke depan. "Cabai ini masalahnya dari siklus cuaca, yang biasanya kering dan basah mempengaruhi dari harga cabai," ucapnya.sinpo

Komentar: