Diusir! KSP Moeldoko Soal Aksi Kamisan Semarang: Kita Hormati, Bagian Dari HAM

Laporan: Samsudin
Kamis, 18 November 2021 | 15:33 WIB
KSP Moeldoko diusir peserta aksi Kamisan di Semarang, Kamis (18/11)/net
KSP Moeldoko diusir peserta aksi Kamisan di Semarang, Kamis (18/11)/net

SinPo.id - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko buka suara terkait aksi Kamisan di Semarang, Kamis (18/11). Meski diusir saat oleh peserta saat mendatangi lokasi, ,Moeldoko menegaskan jika aksi tersebut bagian dari kebebasan berpendapat yang juga bagian dari HAM.

Moeldoko menegaskan, negara tidak pernah mengabaikan masalah HAM yang terjadi di Indonesia.

"Saya mendampingi beliau (presiden) pada acara Kamisan yang selalu ada di depan Istana. Dipanggil, diajak berbicara, penekanan pada Jaksa Agung pada persoalan masa lalu, segera diberesin," ucap Moeldoko.

"Tapi juga kita harus fair ada hal-hal yang memang tidak mudah untuk diselesaikan persoalan HAM masa lalu. Tetapi kita pemerintah beri penekanan yang fair, kebijakan pembangunan nasional harus mengedepankan HAM dan lingkungan hidup," imbuhnya.

Pihaknya pun menghormati setiap aspirasi yang keluar dari mulut setiap warga negara, termasuk peserta aksi Kamisan.

"Aksi Kamisan ini kan bagian dari kebebasan berpendapat, yang juga bagian dari HAM. Kita hormati, kita datangi, dengarkan aspirasinya. Ini bukti Negara Pemerintah hadir," jelas dia.

Diketahui, pada Aksi Kamisan ini, KSP Moeldoko yang ditemani Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsaras serta Walikota Semarang Hendrar Prihadi diusir peserta Aksi Kamisan, Semarang, Kamis, (18/11).

Saat itu, Moeldoko hendak menemui peserta aksi Kamisan yang berlangsung di taman di depan hotel PO tersebut. Namun, sayangnya, kedatangan Moeldoko cs membuat peserta aksi tidak senang.

Mereka berteriak-teriak dan mengusir, padahal Moeldoko hendak berbicara dan telah memegang mikrofon.

Di sisi lain, Korlap aksi Kamisan, Azis Rahmad, menegaskan pihaknya sengaja tidak memberikan ruang bicara untuk Moeldoko lantaran dinilai akan menjadi sia-sia.

"Pak Moeldoko memang hadir untuk melihat pameran permasalahan HAM kita. Tapi kita tidak memberi ruang dia berbicara, karena dia berbicara tanpa ada realisasi. Tanpa negara mau mengakomodir menuntaskan pelanggaran HAM, sama saja hanya bualan belaka," tegas Azis.

Usai didatangi Moeldoko dan rombongan pejabat lainnya, massa aksi Kamisan masih tetap melanjutkan kegiatannya. Berlindung dibalik payung bewarna hitam, mereka terus melakukan orasi di tengah terik matahari sambil menyuarakan tuntutan mereka soal penegakan HAM.sinpo

Komentar: