Kabar Bahagia! CEO Pfizer Sebut Vaksin Booster Mampu Redam Varian Omicron

Laporan: Samsudin
Jumat, 10 Desember 2021 | 10:00 WIB
Vaksin booster diklaim mampu redam serangan Omicron/net
Vaksin booster diklaim mampu redam serangan Omicron/net

SinPo.id - Suntikan penguat (booster) vaksin COVID-19 akan memberikan perlindungan yang cukup terhadap varian Omicron, sementara dua dosis mungkin tidak cukup, kata pengembang vaksin COVID-19 Pfizer Inc. dan BioNTech SE pada Rabu (8/12).

Tiga dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech akan menghasilkan antibodi serum yang cukup untuk menetralkan varian Omicron, menurut rilis bersama oleh kedua perusahaan mengutip hasil dari studi laboratorium awal.

Studi tersebut menunjukkan bahwa dua dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech "mungkin tidak cukup untuk melindungi dari infeksi varian Omicron."

Namun, individu yang diberikan dua dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech mungkin masih terlindungi dari bentuk penyakit parah akibat infeksi Omicron, menurut rilis tersebut.

"Meskipun dua dosis vaksin mungkin masih menawarkan perlindungan terhadap penyakit parah yang disebabkan oleh galur Omicron, data awal ini menunjukkan dengan jelas bahwa perlindungan meningkat dengan dosis ketiga dari vaksin kami," kata Albert Bourla, kepala sekaligus CEO Pfizer, mengutip Xinhua News, Jumat (12/12)

Menerima vaksin booster setelah dua dosis masih menjadi langkah terbaik untuk mencegah penyebaran COVID-19, menurut Bourla.

Pfizer dan BioNTech terus mengerjakan sebuah vaksin adaptif yang menargetkan tingkat perlindungan yang lebih tahan lama dan lebih tinggi terhadap Omicron, menurut Ugur Sahin, CEO sekaligus salah satu pendiri BioNTech.

Kedua perusahaan tersebut mulai mengembangkan vaksin COVID-19 spesifik Omicron pada 25 November dan mereka dapat mengirim vaksin berbasis Omicron pada Maret 2022 jika diperlukan.

Sebanyak 19 negara bagian di Amerika Serikat (AS) telah melaporkan kasus Omicron dan jumlahnya diperkirakan terus meningkat, kata Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada Selasa (7/12).

AS juga sedang kembali mengalami peningkatan kasus COVID-19 dengan rata-rata kasus baru selama tujuh hari melebihi 100.000 kasus dalam beberapa hari terakhir.sinpo

Komentar: