PSSI Kecam Pengeroyokan Wasit Liga 3 Di Sulsel, 6 Pemain Jadi Tersangka

Laporan: Samsudin
Minggu, 26 Desember 2021 | 18:22 WIB
Wasit Liga 3 di Sulsel dikeroyok pemain/net
Wasit Liga 3 di Sulsel dikeroyok pemain/net

SinPo.id - PSSI mengutuk kekerasan terhadap wasit Romi Daeng Rewa yang memimpin pertandingan antara Gasma Enrekenang dan PS Nene Mallomo Sidrap dalam final Liga 3 Sulawesi Selatan di Stadion Bumi Massenrempulu, Enrekang, Jumat (24/12).

Sementara itu, Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Enrekang menetapkan enam orang pemain sepakbola Nene Mallomo Sidrap sebagai tersangka. Penetapan keenam pemain Nene Mallomo Sidrap sebagai tersangka ini dilakukan setelah kepolisian mengambil keterangan sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian.

"Terkait kasus penganiayaan pada pertandingan Liga 3 itu, kami telah menetapkan sebanyak enam orang pemain sebagai tersangka. setelah kita memeriksa 10 orang termasuk korban, perangkat pertandingan dan pemain dan unsur PSSI. Sehingga dari hasil itu kita gelar perkara dan menetapkan enam pemain sebagai tersangka," kata Kapolres Enrekang, Andi Sijaya, Minggu (26/12).

Keenam tersangka kini terancam hukuman pidana penjara selama 6 tahun akibat melanggar pasal 170 subsidaer 351 KUHPidana.

Diketahui, Wasit Romi harus dibawa ke rumah sakit dan mendapat 10 jahitan. Dalam video yang beredar di sosial media, terlihat salah seorang pemain Nene Mallomo memukul wasit karena tak puas dengan keputusan sang pengadil lapangan. Aksi ini menjadi awal mula kericuhan terjadi.

Setelah insiden itu, beberapa pemain Nene Mallomo lainnya malah ikut mencoba mengeroyok wasit Romi yang sudah tersungkur. Seakan belum puas, tendangan juga terus dilepaskan ke tubuh wasit Romi yang sudah tak berdaya tersebut.

“Ini perbuatan yang tidak bisa ditoleransi lagi. Selain akan mendapat hukuman dari Komite Disiplin (Komdis) Asprov Sulawesi Selatan, pemain yang terlibat memukuli wasit juga akan dilaporkan ke kepolisian untuk diproses sesuai aturan yang berlaku,’’ kata Sekjen PSSI Yunus Nusi, dikutip dari laman PSSI, Minggu (26/12).

Yunus juga berharap Komdis Asprov Sulsel untuk menghukum seberat-beratnya kepada semua yang terlibat dalam insiden ini. Apakah itu pemain, klub, maupun ofisial.

Sebab, selain tidak pantas, tindakan pemain itu juga mencederai sportivitas di lapangan.

“Hukum seberat-beratnya. Kelakuan pemain seperti itu tidak pantas dilakukan. Dengan hukuman berat, akan menjadi efek jera bagi siapapun pemain untuk tidak mencoba melakukan hal yang sama,” katanya.sinpo

Komentar: