SMRC: 31,9 Persen Warga Nilai Ekonomi Tahun Ini Lebih Buruk Dibanding 2020

Laporan: Samsudin
Senin, 27 Desember 2021 | 09:40 WIB
Ilustrasi. Survei SMRC memotret 31,9 persen warga menilai kondisi ekonomi 2021 lebih buruk dibanding 2020/net
Ilustrasi. Survei SMRC memotret 31,9 persen warga menilai kondisi ekonomi 2021 lebih buruk dibanding 2020/net

SinPo.id - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis hasil survei bertajuk ‘Ekonomi-Politik 2021 dan Harapan 2022’: Opini Publik Nasional. Survei ini dilakukan pada 8–16 Desember lalu, dan dirilis, Minggu (26/12).

Dalam survei yang melibatkan 2.420 responden ini, sebanyak 31,9 persen warga menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun lalu. Sementara 36,3 persen menilai lebih baik/jauh lebih baik.

“Dan 27 persen warga menilai tidak ada perubahan. Yang tidak tahu/tidak menjawab 4,8 persen,” ungkap Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam keterangannya.

Bagaimana dengan tren ekonomi sebelum ada wabah COVID-19? Pada survei Juni 2019, yang menilai kondisi ekonomi nasional lebih buruk atu jauh lebih buruk dibanding tahun sebelumnya sekitar 17,5 persen.

Setelah ada wabah COVID-19, sentimen negatif tersebut naik tajam menjadi 60,3 persen pada survei Oktober 2020.

Menurut Deni, meski belum kembali ke posisi sebelum ada wabah COVID-19, sentimen negatif atas kondisi ekonomi nasional menurun dari 60,3 persen pada Oktober 2020 menjadi 31,9 persen pada survei terakhir Desember 2021.

“Sementara sentimen positif naik dari 15,2 persen menjadi 36,3 persen pada periode yang sama,” tandasnya.

Bagaimana dengan kondisi ekonomi rumah tangga sekarang dibanding tahun lalu? Dari potret survei ini terlihat ada 28,8 persen warga yang menilai kondisi ekonomi rumah tangga sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun lalu.

“Sementara 41,5 persen menilai lebih baik/jauh lebih baik, dan 29,2 persen menilai tidak ada perubahan. Yang tidak tahu/tidak menjawab 0,5 persen,” jelasnya.

Diketahui, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 2420 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85%. Sebanyak 2062 responden ini yang dianalisis.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2,2% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.sinpo

Komentar: